Share

MEMBUNGKAM BAPAK

Menjelang pukul tiga sore, kami sudah mendapat dua pick up penuh aneka hasil panen. Niko bilang tak lama lagi saatnya berangkat menjual semuanya. Aku yang belum berpengalaman tentu saja tertarik ikut langsung sekalian mencari suasana baru.

“Yuk, Vin! Kita harus berangkat sekarang. Aku sudah janji sama yang mau beli nanti kita ketemu di pasar induk,” ajak Niko yang sudah selesai menata semua dagangan.

“Gimana, Lintang? Kamu ikut atau aku antar pulang?” tanya Alvin.

“Ikut dong, sekalian healing,” jawabku asal.

“Kita mau kerja, bukan jalan-jalan.” Alvin mencibir.

Mungkin bagi mereka ini semata soal pekerjaan, tapi bagiku yang belum pernah melakukan hal seperti ini, tentu saja akan menjadi pengalaman baru. Bukankah ini terbilang healing.

“Iya,” sahutku.

Lalu, Niko dan Bima masuk ke dalam mobil yang sama, sedangkan aku dan Alvin berdua dalam mobil pick up warna hitam.

Memejam sejenak, Aku menyandarkan punggung pada sandaran jok. Satu hal yang membuatku gelisah adalah tidak hadirnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status