Share

Part 94

Tangannya mulai melonggar dan membalas genggaman tanganku. Wajah garang itu kini berangsur pulih dan mulai tenang. Aku kemudian mengusap rambutnya seperti anak kecil. Bagaimanapun, aku sudah mulai terbiasa dengan situasi seperti ini, bukankah semua ini juga karena aku?

"Nanti Chaca akan bicara langsung sama Pak Yaz. Jadi dia tidak perlu repot-repot meminta ijin sama Abang." Aku kembali membujuknya. "Kemudian baru kita akan pulang."

Malik terkejut mendengar penuturanku. Mungkin tidak akan terpikirkan olehnya bahwa secepat itu aku berubah pikiran.

Tapi itu bukan hanya semata-mata karena masalah ini. Tidak sama sekali. Aku sudah memikirkannya semalaman. Memikirkan bahwa kehidupanku bukan di sini. Banyak orang yang merindukanku di sana. Orang-orang yang sebenarnya juga sangat kurindukan.

Orang-orang yang benar-benar tidak pernah kulupakan sedetik pun dari ingatan. Aku benar-benar akan kembali, meski tanpa ada kejadian hari ini.

"Abang tidak perlu lagi khawatir, Chaca akan ikut kemana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status