Share

Part 93

"Aira langsung menghubungi Abang setelah beberapa saat potomu terunggah. Dia histeris dan menyuruh Abang langsung menyusul dan membawamu kembali. Tidak peduli apa yang baru saja Abang kerjakan saat itu." Suaranya mulai terdengar serak.

"Abang begitu terpukul melihat fotomu begitu bahagia berada di antara orang-orang asing itu. Merasa sakit, karena bukan bersama Abang kamu membagi kebahagiaan dengan wajah seceria itu. Sesakit itu rasanya tidak dianggap sama sekali." Dia terbungkuk sesenggukan.

Aku bangkit dan berdiri di hadapannya. Memeluk dan berlutut agar dia segera menghentikan tangisannya.

"Maafkan Chaca, Bang. Chaca bersalah...."

.

Sudah beberapa hari ini Bang Malik tak lagi turun saat toko di buka. Aku sengaja melarangnya, agar tak lagi jadi pusat perhatian di kalangan para karyawan. Aku juga tidak rela kalau sampai dia terlihat akrab dan sering ngobrol sama mereka.

"Maaf ya Kak Uli, Abang Chaca sebentar lagi akan menikah." Aku berterus terang sama Kak Uli yang kemarin sudah l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status