Share

Bunga Kematian

"Baiklah kita akan mencari ramuan itu. Tapi, sebaiknya kau kembali ke rumahmu dan menunggu kami, Pandu. Jika kau pergi dari rumah, semuanya akan mencurigaimu. Percayalah dengan takdir jika Arum adalah jodohmu, maka selamanya akan seperti itu."

Pandu menganggukkan Kepala. Dia segera keluar dari rumah Mawar untuk kembali ke kediaman Kasoemo.

Semua orang yang sangat panik dengan kehilangan Raden, kini merasa lega dengan kehadirannya kembali. Terutama Sabrina hingga dia memejamkan kedua matanya sambil menangis. Da tidak ingin sosok yang dicintainya pergi untuk kesekian kalinya.

"Pandu anakku. Bisakah kau tidak menghilang? Kami sangat mencemaskanmu. Bisakah kau sekali Ini saja melakukan apa yang yang diinginkan oleh keluargamu? Kami tidak meminta banyak. Hanya meminta dirimu datang," ucap Nyai Ani. Kedua matanya memohon resah.

Apakah bisa Pandu menuruti semua keinginan keluarganya? Sementara Pandu sendiri sangat menderita.

"Apakah bisa keluarga Pan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status