Share

Bab 40

Rinai masih terduduk sambil memeluk lutut, tenggorokannya terasa kering karena sejak penangkapan semalam, tenggorokannya sama sekali belum tersentuh air. Waktu yang sudah beranjak siang pun membuat tubuhnya terasa lemas dan perut yang terasa perih karena belum diisi makanan. 

Kakinya sudah terasa tak bertenaga, berkali-kali mencari celah untuk melarikan diri, akan tetapi tak ada celah sama sekali, hingga akhirnya dia hanya duduk tepekur sambil memanjatkan doa. Rinai sadar, jika ada kekuatan yang melebihi segalanya yaitu kehendak Allah. 

Rinai masih duduk sambil memeluk lutut ketika pintu bangunan itu terbuka. Kedua netra Rinai menyipit memperhatikan siapa yang datang mehghampirinya. 

"Selamat siang, Rinai!" sapa seorang lelaki paruh baya setelah berjarak cukup dekat. 

Ri

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Eko Blenyok
mumett . minnnn
goodnovel comment avatar
Umi Pipit
lajut Thor aku suka critanya
goodnovel comment avatar
Far chah
bagus bangettttt ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status