Share

Obsesi

Di meja makan itu semua makan dengan sangat kaku dan sunyi. Hanya terdengar suara sendok bertalu dengan piring. Mata sang tuan besar menatap tajam ke arah anak bungsunya yang selalu membuat kepalanya tak berhenti pusing. Sementara sang nyonya hanya menatap mereka dengan tegang.

Sepertinya tak sabar menanti waktu makan malam berakhir, sang tuan besar langsung mengambil start membuka suara.

“Kalau aku tahu semua ini berawal dari sikap bodohmu itu, sudah aku tendang kau ke Makasar. Tinggal sama nenekmu di sana!”

“Maksud Papa apa? kenapa menyalahkan Ardi!” Sang Nyonya menyahut.

“Tanya sama anakmu, apa yang sudah dia lakukan di apartemen Annete!”

“Apa yang kau lakukan pada Annete, Ardi?”

“Bukan Annete, Lilian. Tapi wanita lain! Dia membawa wanita itu ke apartemen Annete dan hampir melecehkannya di sana”

“Asataga! Kau tidak tahu malu, membawa wanita lain ke apartemen tunanganmu dan hampir melecehkannya? Pria macam apa kamu!” Lilian ikut emosi.

Bramastya melihat reaksi putranya itu yang terl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status