Share

17. Kepergok

Pagi ini Kak Rafka akan pulang ke Pekanbaru. Ada perasaan sedih dalam hatiku untuk melepas kepergian saudaraku satu-satunya itu. Namun, takada yang bisa kulakukan karena kami telah memiliki hidup masing-masing. Kak Rafka takmungkin berlama-lama meninggalkan usaha toko rotinya. Begitu pun aku yang takmungkin meninggalkan keluargaku.

Teringat perbincangan kami tadi malam. Takbisa kubayangkan reaksi Kak Rafka jika tahu apa yang kualami selama tinggal di sini. Untungnya, tadi malam aku selamat dari pertanyaan Kak Rafka karena kedatangan Bang Doni.

Kemarin, begitu melihat kedatangan Bang Doni, aku dengan cepat mengalihkan perhatian Kak Rafka dengan memanggil nama Bang Doni dan segera ke dapur mengambil gelas untuk mereka berdua, tempat teh telur yang dibeli Bang Doni. Setelahnya, aku langsung pamit ke kamar.

Seperti biasa, rutinitas pagiku diawali dengan membuat sarapan dan minuman untuk Bang Doni dan Mama Laely, kali ini ditambah dengan minuman untuk Kak Rafka.

Saat ke dapur, aku mendenga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status