Share

Di Ujung Tanduk

Hana menatap wajah-wajah orang-orang yang mendukungnya dengan panik. Tubuhnya gemetar diiringi dengan keluarnya keringat dingin.

Zan yang masih memeluk gadis itu tertawa senang dengan keadaan itu. Ia merasa tekanan dan ancamannya mulai berhasil. Ia hanya berharap bahwa hacker yang mendukung aksi gadis itu tidak tiba-tiba muncul dan merusakan rencananya.

“Aku nggak mungkin mengorbankan mereka hanya untuk keselamatanku, tapi ....” Hana bimbang dalam hati.

“Hm, kurasa aku sudah cukup memberimu waktu, Hana. Jadi, mari kita lanjutkan menghitung mundur!” seru Zan dengan antusias. “Dua.”

Detak jantung Hana makin berdetak nggak normal.

“Max, siap!” Zan sengaja memberi aba-aba dengan jelas.

“Hana, aku jarang bergerak di lapangan. Tapi, kalau hanya untuk menembak salah satu orang kami ini, aku akan memastikan kalau tembakanku nggak akan meleset.” Max menyeringai licik.

Zan terkekeh puas. “Tiga!”

“Dor!”

“Aku mau!!”

“Aaa!”

Teriakan Hana bersamaan dengan letusan pistol dan teriak ketakutan Rosa.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status