Share

98. Sidang Perdana

Mendengar kata obat, otak Murni mendadak berpikir keras. Obat apa yang dimaksud sang putra. Rasanya Ara juga tidak paham dengan obat-obatan. Lagi pula, istri pertama Revan itu hanya sibuk bekerja saja dari pagi hingga malam.

"Obat apa yang kamu maksud?" tanya Murni dengan sangat hati-hati.

Embusan napas berat keluar dari mulut Revan saat ini. Beban yang dipikul sangatlah berat.Tidak mudah ketika menerima keadaan anak dengan kondisi berbeda. Apakah Mayang mau menerima sang putra?

"Obat penggugur kandungan. Dokter memgatakan obat itu jelas sudah diminum sejak lama oleh Mayang." Revan tampak berkaca-kaca saat mengatakannya. "Andai Ara sejak awal memberikannya, lantas kapan dan dari mana dia mendapatkannya?" tanya Revan yang tidak akan pernah mendapatkan jawaban dari Murni.

"Ara tidak pernah dekat dengan Mayang sejak gadis itu datang ke rumah. Mayang seperti membuat dinding tinggi di antara mereka berdua. Awalnya, Bunda senang dengan apa yang dilakukan oleh Mayang. Jujur, Bunda tidak suk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status