Share

respon keluarga

Hari itu sekitar pukul sembilan Ira datang ke rumah, mantan adik iparku yang merupakan bidan itu menemuiku di halaman belakang ketika diri ini sibuk mengurusi ayam dan burung peliharaan.

"Assalamualaikum, apa kabr, mbak kayaknya ya ...."

"Ah, enggak kok, ini kasih makan ayam peliharaan Mas Hamdan dulu," jawabku sambil mengibas tangan dan menyambut Ira.

"Tumben kemari?"

"Rindu aja dengan keponakan dan Mbak Aisyah," jawabnya.

"Bisa aja kamu," balasku tertawa.

"Btw, sebenarnya aku mau ngajakin Mbak ke rumah, aku diminta menyampaikan pesan kalo Ayah dan ibu ingin berjumpa," ucap wanita itu dengan senyum lebarnya.

"Berjumpa?"

"Iya."

"Kenapa?"

"Enggak ada, kangen aja."

Ya, mungkin karena aku telah belasan tahun jadi menantu mereka, kedua oang tua Mas Hamdan menjadi sangat akrab layaknya orang tua sendiri.

"Gimana kabar Ayah dan ibumu?"

"Ayah dan ibu juga masih ayah dan ibunya Mbak, jadi tidak perlu bertanya seperti itu," ujarnya seraya tersenyum padaku.

"Apa mereka sakit?"

"Tidak, sehat sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status