Share

BAB. 16

Fitri segera membalas pesan Aldi, mengatakan akan menjumpainya nanti sore dan meminta Aldi agar membawakan obat untuknya.

Fitri terlonjak kegika Bastian tiba-tiba menyelonong masuk ke dalam kamar tanpa mengetuk pintu. Tak mau menimbulkan kecurigaan ia lansung menyembunyikan ponselnya dibawah bantal.

"Fitri, kenapa wajahmu pucat? Kamu sakit?" tanya Bastian panik, melihat wajah istrinya sangat pucat.

"Hm, hanya kecapean saja, Mas, nanti juga sembuh sendiri, aku hanya butuh istrahat saja,"

Bastian mendekat, lalu berbaring di sebelah istri pertamanya.

"Kamu yakin? Apa lebih baik kita ke puskesmas saja?" Bastian menempelkan punggung tangannya dikeniing Fitri, yang terasa hangat saat ini.

"Tidak usah, Mas, ini hanya demam biasa, tadi aku juga sudah minum obat."

Bastian menghela nafas berat. "Baiklah, kalau nanti masih demam juga, aku akan panggil dokter atau bidan ke rumah."

Fitri mengangguk. "Iya, Mas. Mas tadi tidak bertengkar dengan Mbak Rita kan?"

"Tidak usah pikirkan, tidurlah." Bastian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status