Share

Abai

"Jadi, kamu beneran nyalahin aku, Mas?!" Tari merasa begitu kesal dengan limpahan kesalahan yang Dani berikan.

"Maaf ... maaf. Mas nggak bermaksud nyalahin kamu. Mas dipecat dan kini merasa pusing. Maafin aku, Tar." Kesadaran Dani tiba-tiba kembali. Dia menjadi merasa bersalah pada Tari karena menyalahkan wanita itu.

"Sudahlah, Mas. Aku juga pusing. Kehamilan aku sudah hampir terlihat, tapi belum ada yang secara jantan mengakui."

Tari menutup teleponnya. Tentu saja kali ini dia merasa kesal dan terhina. Kenapa Dani malah menyalahkannya.

Tari menaiki motornya dan melajukannya. Dia saat ini hanya ingin menemui Fandi, anak laki-laki satu-satunya itu. Dia sangat merindukannya kali ini.

Tari memutuskan untuk langsung pulang ke rumah orang tuanya. Meluapkan kerinduannya pada anak yang sangat disayanginya itu. Mumpung kandungannya belum terlihat jelas.

Sepanjang perjalanan, Tari hanya bisa menangis. Apa yang sudah dilakukannya kini. Mencintai suami

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status