Share

Bab 38: Menahan Amarah

***

Tatapan mata Andin menunjukan kilat kemarahan. Aku tahu dia benci sekali padaku. “Aku tak butuh rasa kasihan darimu, Mbak! Jangan lagi ikut campur urusanku!” ujarnya.

“Andai kau tidak mengusik Naura dan menyakiti perasaannya, Mbak tidak akan peduli pada kehidupanmu di luar sana, Andin, tapi kamu menyakiti hati Naura berkali-kali. Bahkan tanpa sepengetahuanku,”

Aku menggelengkan kepala. Menatapnya dengan tatapan tidak terima. Namun, Andin mendengus. Seolah menyakiti hati Naura bukan apa-apa baginya.

“Pokoknya mbak Zahra nggak usah ikut campur!” ujar wanita yang penuh tipu muslihat itu.

“Ikut campur dari hubungan gelapmu begitu?”

“Terserah aku! Semua yang aku lakukan tidak ada hubungannya denganmu, Mbak Zahra.”

Andin yang keras kepala. Ingin aku menurutinya, tapi maaf saja, Andin harus menerima balasan atas hinaan beserta fitnah yang dia tebarkan.

“Andin boleh mbak bertanya?”

“Apa kamu benar-benar mencintai mas Rafa? Jika benar, maka lupakan selingkuhanmu itu. Hiduplah dengan baik b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status