Share

Bab 38B Kenyataan Sebenarnya

Emosi Emma makin tersulut karena Gian terus berusaha menyahuti. Tangannya terkepal kesal untuk mengendalikan, tetapi dia gagal.

"Aku tidak ...."

"Diam! Aku tak butuh pembelaan apa-apa darimu. Aku jijik denganmu. Aku ...."

Sebuah tamparan meluncur mulus di pipi Gian bersamaan suara Emma pun melengking memenuhi ruangan. Dia tak ingin memberi kesempatan wanita itu untuk membela diri. Dia tak sanggup melihat air mata Gian yang semakin lama kian deras. Bukan, Emma bukan wanita kasar dan bukan juga orang pendendam. Hasutan Puspa telah meracuni pikirannya. Dia pun tak menyangka bisa menjadi setan yang sangat menakutkan.

"Cukup, Emma! Kamu bisa melukainya."

Irvan mendekat lagi dan menarik tangan Emma. Dengan cepat, pria itu beralih pandangan ke arah wajah Gian yang memerah. Raut wajah lelah dan sendu sangat kentara di sana. Air mata pun sudah membasahi pipi. Sungguh, dia trenyuh dan ini tak bisa dibiarkan lagi.

"Sudah kuajak kamu pergi t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status