Share

110. Terciduk Lagi

POV ARNILA

Setelah mengirim pesan balasan pada Ardina, aku langsung mematikan ponsel karena nendengar suara pintu kamar yang terbuka. Benar sekali, seseorang yang keluar adalah adik iparku si Ferdila.

Dia menoleh dengan raut wajah bingung. Beruntung aku sudah di depan kamar jadi tidak terlalu pusing mengambil alasan.

"Kenapa ke luar?"

"Tadi aku haus, jadi mau ke dapur buat minum. Kamu sendiri?" Aku berusaha bersikap santai. 

"Mau minum juga," jawab Ferdila santai. "Kenapa bawa ponsel?"

Aku menatap ponsel, kemudian tertawa renyah. "Ah, iya kenapa bawa ponsel padahal ponselnya mati."

Lelaki itu geleng-geleng kepala kemudian melangkah ke dapur. Mau tidak mau aku harus mengikuti dari belakang karena kalau langsung masuk kamar bisa ketahuan. Lagi pula siapa tahu ada kesempatan mencuri informasi.

Lampu dapur sudah menyala, aku gegas mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih. Setengah saja karena tidak benar-benar haus. Ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status