Share

130. Ferdila?

POV ARDINA

Aku terkejut mendengar apa yang dikatakan Vidia barusan. Beruntung tadi sempat membawa ponsel karena was-was. Akan tetapi, rasa takut tiba-tiba hadir menyelimuti jiwa. Seharusnya menuruti titah Arnila.

Pintu gudang mulai tertutup rapat. Ruangan seketika gelap. Di dalam sini memang ada lampu, tetapi remang-remang. Aku nyalakan dengan membaca basmalah berharap tidak ada sesuatu yang aneh.

Tidak lama kemudian, aku mencari nomor telepon Arnila dan langsung menghubunginya. Tersambung setelah lima menit berlalu. "Arnila!" Suaraku terdengar gemetaran.

"Aku tahu, pasti sekarang kamu terjebak di gudang kan? Lagian kenapa harus membangkang padahal tahu sendiri Vidia itu sangat licik?!" maki Arnila.

"Maafkan aku, tapi Ferdila yang memintaku masuk ke sini nanti dibukakan sama dia." Air mata mulai bercucuran.

"Lagian kalau berhadapan sama Vidia, jangan terlalu lembek. Kamu harus tegas karena dia akan melemah. Lihat saja, dia tidak pernah mampu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status