Share

104. Kekesalan Ajeng

Rekannya pun tertawa terbahak sungguh ironis sekali wanita kaya dengan wajah yang sangat cantik harus mati dengan sia-sia karena ulah seseorang yang begitu membencinya.

"Apa kita akan membuangnya di sini, sekarang atau kita menyekapnya lebih dulu?"

"Kita sedap dulu. Besok baru ekskusi, kita tanya bos lebih dulu. Sebaiknya kamu ambil ponselku dan foto beberapa pose setelah itu kita pergi, ingat jangan memberi makan atau minum padanya biarkan dia mati lemas."

"Bos wanita itu cantik. Tapi musuhnya banyak, apa ini ada kerja sama seseorang? Nasibnya malang benar. Terkadang aku kasihan sama dia bos, walau gimana pun aku juga punya saudara perempuan,"

"Kamu jangan lembek. Ingat apa yang kita lakukan sesuai perintah bos."

"Aku tahu, lagi pula bayaran kita juga sesuai."

Mereka memilih menghabiskan makanan yang sudah mereka beli merayakan keberhasilan telah membawa Aisha tanpa kendala apapun mengingat ada sedikit kesalahan teknis di sana sehingga hal itu menguntungkan mereka berdua.

Tubuh Aisha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status