Share

Jebakan Arjuna

"Jangan bilang kamu iya-in juga Zal?" Bu Erna melotot panik. 

"Lah, iya. Mau gimana lagi, Bu? Yang penting kan Nessa cepat balik!" sahut Rizal acuh. 

Spontan Bu Erna merasa kenyang. Ia meletakkan sendok makannya kembali di piring. 

"Tapi kamu enggak benar-benar mau nyerahin ATM-mu yang di ibu ke Nessa kan, Zal?" suara Bu Erna jelas terdengar risau. 

"Yaaa ... serahin aja dulu Bu. Biar Nessa enggak pulang-pulang lagi ke rumah orang tuanya," sahut Rizal santai, membuat Bu Erna lemas karena merasa seperti  kerampokan oleh menantu sendiri. 

"Sekarang ATM diminta, tadi siang emas ibu dipinjam, besok apalagi Zal?" ucap Bu Erna sambil menjauhkan piring yang belum separuh isinya dimakan dari hadapan. Rizal tak menjawab. Ia meneruskan makannya seolah tanpa beban.

"Mana minggu depan ada kumpulan arisan ibu-ibu pula.  Kalau Lily belum ketemu-ketemu berarti perhiasan ibu belum kembali. Kalau ibu datang, bisa jadi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status