Share

Ayo IKut!

Zia memakai dress warna putih gading selutut dengan corak bunga tulip merah muda. Setelah merapikan bajunya, ia berjalan dan duduk ke meja rias sebentar. Gadis itu memoleskan sedikit pelembab pada wajahnya dan melapisinya dengan bedak tipis untuk meratakan warna kulitnya. Zia mengoleskan lip ice, setidaknya bibirnya tidak boleh terlihat pucat di hadapan ayahnya.

Benar! Ia berdandan tipis untuk ayahnya bukan untuk Sean. Mungkin akan menjadi kencan terakhirnya dengan ayahnya sebelum ia kembali ke dalam penjara pamannya. Ah, tetapi ia tetap harus bersyukur karena ayahnya bisa segera dioperasi berkat bantuan Sean.

“Okeh cukup!” perintah gadis itu pada pantulan wajahnya di cermin setelah puas memandangi wajah manisnya.

Gadis itu hampir terkejut saat baru saja membuka pintu kamarnya. Bi Asti sudah berdiri di depan pintunya. “A—ada apa, Bi?” tanya Zia sedikit gagap.

“Tuan Sean meminta Nona menunggu sebentar,” jawaban ramah bi Asti membuat kedua bola mata Zia membulat sempurna.

“Memangny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status