Share

Bukti dan Saksi

Kemarahan meluap di wajah Ronald, urat-urat di dahinya menegang dan matanya menyala. Ia tidak bisa menahan emosinya lagi, bangkit berdiri dari kursinya, dan berteriak dengan suara lantang, "Jaksa Loas! Apakah kamu disuap? Berani sekali kau menuduhku! Semua ini tidak benar sama sekali!"

Serentak, seluruh ruangan pengadilan terdiam. Jaksa penuntut hukum, Micheal, tak gentar. Ia menatap Ronald dengan tatapan tajam dan berkata dengan mantap, "Apa yang dikatakan oleh saya adalah benar. Saat itu, demi membungkam rahasia ini, Anda meminta anggota-anggotamu membunuh semua pelayan dan anggota kediaman mantan perdana menteri. Karena mereka adalah saksi mata."

Hakim dan para petinggi yang hadir dalam ruangan pengadilan terlihat kecewa dengan sikap Ronald yang semakin meradang. Wajah mereka penuh kebencian dan ketidakpercayaan terhadap pria yang dulu dianggap sebagai sosok terhormat.

Mereka menatap Ronald dengan pandangan yang mencerminkan rasa kecewa yang mendalam. Di tengah heningnya ruangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status