Share

11. Tak Seindah yang Diimpikan

Nuri masih sesegukan menangis di kamar mandi. Ia terus saja menggosok kuat bibirnya agar bekas cairan milik suaminya yang ia terpaksa telan,bisa hilang tak berbekas. Nuri bahkan mencolok mulutnya, agar apa yang sudah ia telan, bisa kembali ia muntahkan, tetapi percuma. Hingga rasa perih menyerang perutnya, wanita itu tidak mengeluarkan apa-apa.

"Nuri, kamu kenapa?" tanya Daniel dari luar. Nuri tidak menyahut. Air pancuran hangat yang membasahi tubuhnya sengaja ia besarkan. Agar suara suaminya tidak terdengar.

Apakah memang seperti ini menikah, lalu berhubungan suami istri? Kenapa rasanya jijik sekali. Batin Nuri.

Uek! Uek!

"Nuri, buka!"

"Saya gak papa, masuk angin saja." Nuri menyahut dengan suara bergetar.

"Ya sudah kalau gitu, cepat mandinya, saya juga mau mandi. Ini sudah mau magrib." Nuri lekas menyikat gigi sampai ke langit-langit mulut. Meskipun sudah bersih, tetapi ia masih merasa sangat lengket.

"Nuri, cepat, Sayang!" Nuri buru-buru memakai handuknya. Wanita itu membuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
denial lo emang egois..si nenek lampir mila dan cici lagi bener-bener..
goodnovel comment avatar
Roszilah Talib
Daniel ..Daniel ..harusnya kamu sabar menghadapi nuri..ternyata kamu suami yg selfish
goodnovel comment avatar
Yunita Anisyah
daniel ngeselin ih....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status