Share

Bab 15 - Menuangkan anggur

Kembali ke beberapa waktu yang lalu, Monika yang berada di negara Jade masih berjudi dan menghamburkan uang, tanpa menyadari bahwa mencuri perhiasan keluarganya telah viral di internet.

Reputasi Monika hancur dan tidak bisa diselamatkan. Lalu ketika wanita itu kembali ke negara aslinya, pandangan skeptis di kalangan elit menusuknya dengan tajam.

Dan biang kerok di balik semua kejadian yang menimpa Monika, Lydia!

Ketika melihat Lydia masuk ke dalam restoran saat ini, emosi Monika langsung naik. Dulu, Monika selalu meremehkan Lydia yang berasal dari latar belakang tidak jelas, dan sering memperlakukannya dengan buruk.

Sekarang, Monika akan menunjukkan kekuatannya dan melakukan hal yang sama. Wanita itu langsung berdiri dan teriak memanggil manajer restoran.

Tak lama kemudian, manajer restoran tergesa-gesa datang mendengar keributan. Setiap tamu yang tiba di restoran ini adalah tamu VIP yang perlu reservasi terlebih dahulu, tidak ada satu tamu pun yang bisa diperlakukan secara sembarangan!

"Maafkan kami, Nona Monika...." ujar manajer dengan sopan.

Namun, Monika menatap manajer itu dengan dingin dan ingin menampar wajahnya sebagai bentuk pelampiasan!

"Cepat usir dia dari sini! Dia sudah mengganggu waktu makan malam kita. Kita adalah tamu VIP kalian!" teriak Monika dengan penuh amarah.

Manajer tersebut memandang kepada arah yang dimaksud Monika dan langsung terkejut melihat tatapan dingin Nixon.

Di samping Nixon, berdiri seorang wanita dengan senyuman anggun, penampilan yang memukau, dan rambut bergelombang cantik dengan matanya yang bersinar cerah.

Lydia berdiri di tempat, tanpa terlihat terganggu dengan kehadiran Monika.

Pada saat ini, manajer restoran itu mendekati Nixon dan Lydia dengan sopan, lalu membungkukkan tubuhnya dengan hormat, "Selamat datang pak Nixon, tempat duduk bapak sudah disiapkan, silakan."

Ekspresi Monika langsung terkagum ketika melihat wajah tampan Nixon! Namun, melihat Nixon yang sepertinya sedang membela Lydia, wanita itu mengerutkan kening dengan tidak puas, "Hei! Kalian tuli ya? Usir mereka dari sini!"

Erika yang berada di samping Monika, memberikan ekspresi setuju, lalu memandang Lydia dengan jijik, "Sungguh tidak tahu malu, berani sekali datang ke tempat ini? Lydia, sudah merasa berani ya karena memiliki lelaki baru? Wanita yang diusir keluarga Tansen sepertimu, memiliki hak apa untuk makan di sini?"

Nixon mendengus dingin, "Wanita yang diusir? Aku tidak menyangka keluarga Tansen begitu tidak tahu malu, memutar-balikan fakta. Kemampuan kalian sungguh luar biasa!"

Nixon tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan Lydia di keluarga Tansen setiap hari ....

Erika terdiam mendengar ucapan Nixon dan wajahnya memerah. Kemudian wanita tua itu memandang manajer restoran dengan dingin, "Apa yang kalian lakukan? Aku tidak ingin melihat mereka di sini!"

Manajer restoran membalas dengan tegas, "Nyonya Erika, Nona Monika pak Nixon adalah salah satu pemegang saham terbesar restoran kami. Jika kalian tidak ingin melihat mereka, kalian bisa pergi."

Erika dan Monika terlihat bingung mendengar informasi ini.

Tetapi, Lydia turun tangan dan sambil tersenyum dingin berkata, "Semuanya baik-baik saja, ini hanya makan malam biasa, mengapa kita harus begitu tegang? Lagi pula, aku juga ingin mengatakan sesuatu kepada mereka. Nixon, kamu masuk dulu saja."

Nixon masih terlihat marah, tetapi memikirkan perubahan Lydia yang sekarang, pria itu menyerahkan penyelesaian masalah tersebut kepada wanita itu.

Kemudian Nixon mengangguk dan jalan masuk ke dalam resotran.

Erika dan Monika tidak takut kepada Lydia, mereka masih meremehkan wanita yang berada di hadapannya sekarang.

Monika yang sedang duduk mendengus dingin, "Masih berani sombong? Tidak peduli berapa tinggi posisi lelaki yang kamu pegang sekarang, keluarga Tansen tidak akan peduli sama sekali! Kakakku tidak akan pernah memandangmu tinggi. Lydia, jangan lupa bahwa aku bisa membuat hidupmu hancur di Kota Alusia dalam sekejap!"

Lydia hanya tersenyum pelan dan wajahnya tampak cuek, "Baiklah ... apa yang kalian inginkan?"

"Begini saja, tuangkan satu gelas anggur untukku dan minta maaf. Bukankah kamu sering melakukannya ketika masih di keluarga Tansen?" Monika memberikan gelasnya terhadap Lydia, menunggu Lydia untuk merendahkan diri dan mengakui kesalahannya.

Lydia masih tersenyum, dia pelan-pelan menuangkan anggur ke dalam gelas Monika.

Namun, sebelum Monika mengambil gelas tersebut, wanita itu merasakan sesuatu yang dingin mengalir dari atas kepalanya ....

Lydia menuangkan gelas anggur itu tepat di kepalanya Monika!

Sebelum Monika bisa membalas, Lydia memaksa Monika untuk duduk menggunakan kekuatannya. Lalu dia berbicara tajam di telinga Monika.

"Nona Monika, ingat, aku yang meminta cerai, aku yang tidak ingin menjadi bagian keluarga Tansen lagi. Jika kamu berani bicara sembarangan lagi, aku akan menunjukkan hidup siapa yang akan hancur di Kota Alusia!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status