Meski memiliki lingkaran pertemanan yang berbeda, Lucas dan Thomas masih saling mengenali satu sama lain karena koneksi yang mereka miliki. Pada saat ini, Thomas melihat Lucas yang sedang bersama Dylan, dan dia ekspresinya langsung terlihat datar, "Halo, Pak Lucas."Lucas melirik Lydia dan Gabrielle yang sedang duduk bersama Thomas. Kemudian, sebuah ide muncul di pikirannya, pria itu segera menarik Dylan dan duduk di sebelah Thomas."Pak Thomas, ayo kita main bersama. Tidak keberatan, kan?" tanya Lucas dengan ekspresi polos.Thomas tidak memberikan jawaban, dia memalingkan kepala untuk melihat Lydia dan bertanya, "Ratuku ... apakah kamu keberatan?"Tiba-tiba Lydia berdiri dengan ekspresi dingin, "Terserah kalian, aku akan turun untuk nonton pertunjukan musiknya."Lydia berjalan pergi tanpa melihat belakang, diikuti Gabrielle yang sambil berkata, "Ayo pergi, ada yang mengganggu di sini."Bella melihat temannya pergi, segera mengambil tiga botol anggur dari meja dan berteriak, "Tunggu,
Para musisi Crazy Band dan Lydia menutup penampilan mereka dengan sempurna. Lydia tersenyum dan membungkuk hormat kepada para penonton, sebelum turun dari panggung tersebut. Beruntungnya, Lydia masih ingat cara memainkan instrumen biola!Di belakang panggung, para musisi Crazy Band mendekat Lydia dan menepuk bahu wanita itu, "Lydia, tidak ingin bergabung dengan kami? Kita akan mengusir Martin untukmu!"Lydia tersenyum dan dengan rendah hati berkata, "Jika Martin mendengar kalian, dia akan langsung memarahi kalian."Bradley penuh semangat berkata, "Hari ini sungguh menyenangkan! Bisa bertemu Lydia yang bisa bermain dengan kami secara sempurna, ini seperti telah kembali ke masa tiga tahun lalu!"Lydia merasa bahagia mendengar ucapan Bradley, wanita tersebut telah melewatkan banyak momen bahagia selama tiga tahun ini. Tapi ... belum terlambat untuk memulainya kembali!Steven pantang menyerah dan tetap berusaha meyakinkan Lydia, "Lydia, dengan dirimu, kita pasti akan menggemparkan dunia
Tanpa taruhan, maka permainan ini tidak seruDylan menatap Lydia dengan tenang, "Apa yang kamu inginkan?"Sebelum Lydia sempat berbicara, Lucas langsung menyelanya dan berbicara terlebih dahulu, "Kalau Dylan kalah, aku akan pergi dari sini ... telanjang! Tapi kalau Lydia kalah ...."Mata Lucas menyapu seluruh ruangan, lalu pria itu berkata dengan nada merendahkan, "Kamu harus mengaku di hadapan semua orang, bahwa kamu menikahi keluarga Tansen karena kekayaan mereka! Ditambah lagi, kamu tidak akan muncul di Kota Alusia selamanya. Apakah kamu berani, Lydia?"Thomas dan Dwight terkejut mendengar taruhan Lucas, bahkan Gabrielle hampir berdiri saking terkejutnya.Tetapi Bella menarik Gabrielle sebelum Gabrielle melakukan hal yang bodoh.Dylan mengernyitkan alisnya dan ingin menghentikan Lucas, tetapi sebelum dia bersuara, Lydia berkata dengan dingin, "Baik, aku setuju!"Lydia sepertinya telah meremehkan Dylan, seolah-olah pria itu bukan lawannya sama sekali. Lucas tersenyum sinis dan dalam
Dylan mengangkat kaki dan pergi dari situasi itu, meninggalkan Lucas yang tercengang di kandang buaya itu sendirian. Lucas bisa kena serangan jantung! Lucas merasa orang-orang di hadapannya, yang dipimpin oleh Gabrielle akan memakannya hidup-hidup.Dan Dylan benar-benar meninggalkannya sendiri! Di mana pertemanan mereka?Lucas menatap mereka semua, menggigit bibir bawahnya dan berbicara tanpa rasa malu, "Bisakah kalian memaafkanku kali ini?"Semua orang langsung berkata dengan serempak, "Tidak!"****Di lantai bawah Klub Hearsay.Lydia baru saja keluar dari pintu samping, dia segera mengirim pesan kepada kakaknya, Nixon, meminta sopir Nixon untuk segera menjemputnya. Tiba-tiba sebuah suara memanggilnya, "Lydia ...."Suara serak Dylan terdengar, sosok tingginya berdiri di samping Lydia. Melihat Dylan yang berdiri di dekatnya membuat Lydia tertegun, wanita itu segera berubah menjadi kepribadian yang dingin.Menyadari perubahan ekspresi Lydia, tatapan Dylan menyempit.Lalu Lydia berta
Lucas bergegas mengambil pakaiannya untuk menutupi dirinya, "Cepat masuk ke dalam mobil. Baj*ngan! Aku dalam kondisi ini karena mantan istrimu!"Lucas mengenakan pakaiannya di dalam mobil sambil mengeluh, "Mantan istrimu seperti kombinasi ular dan kalajengking! Kejam dan tidak berperikemanusiaan.Dylan sedikit kesal mendengar kalimat Lucas, tetapi pria itu hanya mengeluarkan satu batang rokok dan menyalakannya. Di saat ini, Thomas, Gabrielle, dan Bella keluar dari Klub Hearsay, bersama memandang kedua orang yang berada dalam mobil.Thomas melangkah maju dan tersenyum ceria melalui jendela mobil, "Pak Lucas, ini hanya pertaruhan bersahabat saja. Semoga di masa depan hubungan kita tidak terganggu karena ini ...."Lucas saking marahnya mulai gemetar, sungguh memalukan!Karena sebelum Lucas ditelanjangi tadi, Thomas sempat menatap Lucas dengan cuek, "Pak Lucas tidak ingin mengikuti taruhannya? Jika Lydia yang berada di posisi ini, apakah kamu akan membiarkannya pergi?"Tentu saja tidak!J
Dini hari. Lydia membuka matanya pada cahaya pagi yang hangat, wanita itu tersenyum bahagia sambil meregangkan badannya. Kemudian, suara ketukan pintu terdengar dan pelayannya bertanya dengan suara kecil, "Nona, apakah kamu sudah bangun?"Lydia menjawab, "Hnng ... masuk ...."Dua pelayan mendorong pintu besar Lydia dan berbicara dengan hormat, "Nona, ini pakaianmu. Tuan besar Rizal dan tuan muda Nixon menunggumu di ruang makan."Lydia tersentak melihat pakaian yang dibawa kedua pelayan itu, apakah ayahnya harus begitu berlebihan? Semua pakaian yang dibawakan adalah merek favorit Lydia.Meski tidak ada logo di baju-baju itu, tetapi pengerjaan dan kain yang familiar itu bisa pasti dari merek terkenal, dan semuanya adalah model terbaru edisi terbatas musim ini. Tentu saja, seseorang seperti Lydia harus beradaptasi dengan kembalinya ke kehidupan mewah itu, "Aku mengerti, kalian keluar dulu."Lydia berdiri dan segera menyegarkan diri sendiri. Lalu, dia dengan santai memilih gaun hitam ke
Lydia terlihat bingung, “Gab, sebenarnya siapa yang begitu nggak ada kerjaannya?”“Siapa lagi kalau bukan Thomas, dia memintaku untuk memberikan ini langsung ke tanganmu.”Thomas? Thomas Rosenthal?Tuan muda itu benar-benar pintar membuat masalah!Gabrielle tertawa, “Kabarnya Dwight tengah malam dikirim langsung oleh keluarganya untuk sekolah ke luar negeri. Kalau sampai dia kali ini gagal lagi, Kakek Dwight akan mematahkan kaki cucunya dengan kedua tangannya sendiri.”“Sayang sekali nggak bisa pergi mengantarnya. Kalau begitu tunggu dia kembali saja, baru kita sambut dengan meriah ….”Lydia pun dengan terpaksa meminta pelayan masuk dan mengeluarkan benda itu. Begitu wangi bunga yang sangat kuat hilang, udara terasa sangat bersahabat. Mereka berdua pun bisa bernapas dengan lebih tenang.Gabrielle menganggukkan kepalanya, “Aku juga berpikir demikian. Ngomong-ngomong, kemarin kamu memintaku untuk menyelidiki FH Group, aku sudah memeriksanya.”Lydia mengangkat kepala menatap sahabatnya, G
Mereka berdua terkejut mendengar perkataan Lydia barusan. Tiba-tiba saja Justin tersenyum licik, pria itu mengambil anggur merah yang ada di samping dan menuangkannya ke dalam gelas Lydia.“Ibu Lydia, berhubung kita hari ini sedang berdiskusi, maka tolong terima ketulusan hatiku ini,” ucap Justin sambil menuangkan anggur. “Coba Ibu tolong lihat dokumen ini, selama Ibu bersedia tanda tangan, aku nggak akan merugikanmu.”Justin mengeluarkan seberkas dokumen dari dalam tasnya, isi dokumen itu hampir sama dengan dokumen yang berada di tangan Lydia, hanya saja hitungan komisinya lebih kecil 10 persen dari perjanjian yang sudah mereka tetapkan sebelumnya.Lauren memutar kedua bola matanya dan buru-buru menasehati perempuan itu, “Lydia, apa gunanya kamu menggantungkan diri sama Nixon? Bukannya lebih baik mencari beberapa sandaran yang menguntungkan. Apalagi Nixon jelas-jelas ingin menghancurkan kamu dengan menaruh kamu di posisi ini dan nggak peduli sama nasib kamu setelah itu!”“Lagipula apa