Lucas bergegas mengambil pakaiannya untuk menutupi dirinya, "Cepat masuk ke dalam mobil. Baj*ngan! Aku dalam kondisi ini karena mantan istrimu!"Lucas mengenakan pakaiannya di dalam mobil sambil mengeluh, "Mantan istrimu seperti kombinasi ular dan kalajengking! Kejam dan tidak berperikemanusiaan.Dylan sedikit kesal mendengar kalimat Lucas, tetapi pria itu hanya mengeluarkan satu batang rokok dan menyalakannya. Di saat ini, Thomas, Gabrielle, dan Bella keluar dari Klub Hearsay, bersama memandang kedua orang yang berada dalam mobil.Thomas melangkah maju dan tersenyum ceria melalui jendela mobil, "Pak Lucas, ini hanya pertaruhan bersahabat saja. Semoga di masa depan hubungan kita tidak terganggu karena ini ...."Lucas saking marahnya mulai gemetar, sungguh memalukan!Karena sebelum Lucas ditelanjangi tadi, Thomas sempat menatap Lucas dengan cuek, "Pak Lucas tidak ingin mengikuti taruhannya? Jika Lydia yang berada di posisi ini, apakah kamu akan membiarkannya pergi?"Tentu saja tidak!J
Dini hari. Lydia membuka matanya pada cahaya pagi yang hangat, wanita itu tersenyum bahagia sambil meregangkan badannya. Kemudian, suara ketukan pintu terdengar dan pelayannya bertanya dengan suara kecil, "Nona, apakah kamu sudah bangun?"Lydia menjawab, "Hnng ... masuk ...."Dua pelayan mendorong pintu besar Lydia dan berbicara dengan hormat, "Nona, ini pakaianmu. Tuan besar Rizal dan tuan muda Nixon menunggumu di ruang makan."Lydia tersentak melihat pakaian yang dibawa kedua pelayan itu, apakah ayahnya harus begitu berlebihan? Semua pakaian yang dibawakan adalah merek favorit Lydia.Meski tidak ada logo di baju-baju itu, tetapi pengerjaan dan kain yang familiar itu bisa pasti dari merek terkenal, dan semuanya adalah model terbaru edisi terbatas musim ini. Tentu saja, seseorang seperti Lydia harus beradaptasi dengan kembalinya ke kehidupan mewah itu, "Aku mengerti, kalian keluar dulu."Lydia berdiri dan segera menyegarkan diri sendiri. Lalu, dia dengan santai memilih gaun hitam ke
Lydia terlihat bingung, “Gab, sebenarnya siapa yang begitu nggak ada kerjaannya?”“Siapa lagi kalau bukan Thomas, dia memintaku untuk memberikan ini langsung ke tanganmu.”Thomas? Thomas Rosenthal?Tuan muda itu benar-benar pintar membuat masalah!Gabrielle tertawa, “Kabarnya Dwight tengah malam dikirim langsung oleh keluarganya untuk sekolah ke luar negeri. Kalau sampai dia kali ini gagal lagi, Kakek Dwight akan mematahkan kaki cucunya dengan kedua tangannya sendiri.”“Sayang sekali nggak bisa pergi mengantarnya. Kalau begitu tunggu dia kembali saja, baru kita sambut dengan meriah ….”Lydia pun dengan terpaksa meminta pelayan masuk dan mengeluarkan benda itu. Begitu wangi bunga yang sangat kuat hilang, udara terasa sangat bersahabat. Mereka berdua pun bisa bernapas dengan lebih tenang.Gabrielle menganggukkan kepalanya, “Aku juga berpikir demikian. Ngomong-ngomong, kemarin kamu memintaku untuk menyelidiki FH Group, aku sudah memeriksanya.”Lydia mengangkat kepala menatap sahabatnya, G
Mereka berdua terkejut mendengar perkataan Lydia barusan. Tiba-tiba saja Justin tersenyum licik, pria itu mengambil anggur merah yang ada di samping dan menuangkannya ke dalam gelas Lydia.“Ibu Lydia, berhubung kita hari ini sedang berdiskusi, maka tolong terima ketulusan hatiku ini,” ucap Justin sambil menuangkan anggur. “Coba Ibu tolong lihat dokumen ini, selama Ibu bersedia tanda tangan, aku nggak akan merugikanmu.”Justin mengeluarkan seberkas dokumen dari dalam tasnya, isi dokumen itu hampir sama dengan dokumen yang berada di tangan Lydia, hanya saja hitungan komisinya lebih kecil 10 persen dari perjanjian yang sudah mereka tetapkan sebelumnya.Lauren memutar kedua bola matanya dan buru-buru menasehati perempuan itu, “Lydia, apa gunanya kamu menggantungkan diri sama Nixon? Bukannya lebih baik mencari beberapa sandaran yang menguntungkan. Apalagi Nixon jelas-jelas ingin menghancurkan kamu dengan menaruh kamu di posisi ini dan nggak peduli sama nasib kamu setelah itu!”“Lagipula apa
Seorang pria dengan perawakan yang ramping dan tinggi telah berdiri di hadapannya, wajah pria itu sangat tampan. Pria tersebut tidak lain tidak bukan adalah pria yang telah menjadi obsesi Lydia selama 3 tahun ini, yaitu Dylan Tansen.Lydia langsung tertegun melihat kehadiran pria itu, tapi detik berikutnya perempuan itu kembali bersikap tenang.Kenapa dia bisa berada di sini?Apakah kebetulan saja?Perempuan itu tidak berani berpikir bahwa selama ini Dylan telah memperhatikan dirinya dan sedang menunggu waktu yang tepat untuk menjadi pahlawan dan menyelamatkan Lydia.“Pak Dylan?” Justin buru-buru berdiri, seluruh tubuhnya terlihat gemetar, kesombongan yang ditunjukkan sebelumnya langsung menghilang seketika.Raut wajah Dylan terlihat sangat mengerikan, pria itu menatap Justin dengan tatapan yang sangat tajam. “Apa kamu mau mati? Aku akan mengabulkannya!”Saat itu, luapan emosi yang sangat dingin keluar dari dadanya, tatapan mata pria itu terlihat sangat dingin dan menakutkan.Baru saja
Lydia tersenyum dingin dan tidak memandang pria itu lagi. Dia mengambil ponsel dan tasnya, lalu pergi dengan santai. Tubuhnya tampak langsing dari belakang.Thomas mengangkat alisnya dan segera mengikuti wanita itu.Dylan berdiri disana dengan ekspresi sedingin es. Kata-kata Lydia barusan sangat tajam, seperti duri. Membuatnya merasa tidak nyaman.Bekerja sebagai pembantu di keluarga Tansen?Sejak kapan menantu keluarga Tansen menjadi pembantu?Sepertinya ada terlalu banyak hal yang tidak dia ketahui.Ketika berjalan keluar, dia melihat Justin yang sedang menyeret Lauren di depan pintu. Wajahnya memerah.Ternyata, wanita itu sudah mengetahuinya sejak lama dan sudah melakukan persiapan.Jadi, apa yang dia lakukan tadi sebenarnya tidak perlu?Ha ha.Lydia masuk ke dalam mobil dan pergi. Hatinya sakit ketika mendengar Dylan salah paham padanya tadi. Setelah tiga tahun menikah, pria itu memangnya tidak tahu dia seperti apa?Namun, rasa sakit itu hanya berlangsung sebentar saja. Dia kemudia
Wajah Lauren menjadi pucat dan tubuhnya sedikit gemetaran.Lydia tersenyum dan berkata, “Lauren, kalau aku menyebarkan rekaman percakapan ini, perusahaan akan menyelidiki secara menyeluruh semua proyek yang kamu tangani. Kamu nggak akan bisa berkarir di lingkaran ini lagi, bahkan mungkin dipenjara. Apa kamu benar-benar bersedia mengorbankan karirmu demi FH Group?”Lauren tidak akan bersedia.Wajah Lauren pucat. Sedikit kepanikan muncul di wajahnya, dan dia segera berkata dengan nada sungkan.“Bu Lydia, aku yang ceroboh. Proyek FH Group nggak begitu bagus, kok. Perusahaan itu sebenarnya cangkang kosong.”Lydia mengangguk puas dan berkata, “Kalau begitu jangan ungkit kerja sama dengan FH Group lagi mulai sekarang. Aku mengakui kemampuanmu dalam bekerja, tapi kamu harus menggunakannya dalam pekerjaan kamu sendiri. Jangan selalu mengkhawatirkan perusahaan lain.”“Yang kamu katakan benar,” ujar Lauren dengan agak tegang.***Setelah berurusan dengan Lauren, Lydia masih perlu mempelajari pro
Restoran untuk pasangan ini dibuka di atas restoran Lucas. Restoran ini sangat populer, sehingga Lucas bersikeras ingin datang untuk mencobanya, jadi dia menyeret Dylan datang untuk makan malam di sini.Sampai pelayan di sini berulang kali menekankan bahwa ini adalah restoran pasangan!Lucas menaikkan alisnya, mengangkat jarinya dengan lentik, dan meraih lengan Dylan. “Memangnya kami nggak terlihat seperti pasangan?”“Pak Dylan, Lucas, kebetulan sekali.”Seorang pria dan seorang wanita berjalan ke arah mereka. Samuel Garnadi, putra dari keluarga Garnadi. Wanita yang bersamanya seperti selebgram yang baru populer, dengan wajah bulat dan mata besar, yang merupakan ciri dari semua selebgram sekarang. Wanita itu menggandeng lengan Samuel dengan tenang.Lucas mendengus pelan dan berkata, “Kenapa kamu ada di sini?”“Lily bilang tempat ini bagus, jadi aku datang untuk mencobanya. Tapi, bukannya ini restoran pasangan?” Samuel sepertinya menyadari sesuatu, menutup mulutnya untuk menahan tawa.S