Share

Hadiah

"Apa yang membuatmu tersenyum sendiri sejak tadi? Kurasa kau salah minum obat."

Intan mencibir Baskoro.

"Eh itu, masalah tantangan itu. Aku sudah melamar ke ayahmu. Jadi, setelah menikah aku tidak harus dihukum bukan?'

Intan menatapnya setengah curiga, masalahnya tingkah Baskoro semakin aneh dan menyebalkan.

"Memangnya, apa keputusan ayahku?"

"Hmm, masalah itu... anehnya ayahmu belum mengatakan apapun. Aku jadi segan untuk bertanya lagi kepadanya."

Wanita mana yang tidak merasa kesal, kalau calon suami tak punya nyali untuk memperjuangkan dirinya.

"Kau pikir ayah akan menerima begitu saja? Dia bahkan belum mengatakan apapun kepadaku. Kurasa lamaranmu teranggap tidak sah, Bas."

Baskoro mengacak rambutnya, bagaimana mungkin Abraham mengabaikan dirinya begitu saja? Ataukah memang pria tajir melintir seperti Abraham masih mengharapkan sebuah hadiah darinya seperti ucapan Bobby?

"Jadi bagaimana menurutmu? Haruskah aku menemuinya lagi?"

"Mungkin!" Intan menge
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status