Share

140. Memperjuangkan Hidup

Ambulans yang membawa Nathalie kemudian menepi pada salah satu rumah sakit yang ada di kota ini. Nathalie yang terbaring dengan bersimbah darah itu kemudian digelandang menuju ruang gawat darurat. Para perawat menutup pintu dan menyisakan orang-orang di yang ada di luar dengan wajah cemas tak terhingga.

Kai duduk pada kursi yang ada di luar ruangan tersebut setelah ia berdiri cukup lama lantaran masih terkejut dengan apa yang telah terjadi pada Nathalie. Tidak mempedulikan pakaiannya yang terdapat banyak bercak darah.

"Kumohon ... Thalia ... kumohon."

Bibirnya terus bergetar untuk berdoa. Pikirannya sekarang hanya tertuju pada wanita yang ada pada ruangan di dalam sana. Tidak ada yang lain.

Kai melihat kedua tangannya yang juga penuh dengan darah yang perlahan mulai mengering. Matanya ikut bergetar dan dirinya tak dapat berkata apa-apa.

Suara derap langkah yang datang sama sekali tidak Kai hiraukan. Bahkan ketika sepasang sepatu hitam berhenti di depan matanya. Kai sama sekali ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status