Share

Kenyataan yang Terkuak

Pada pagi harinya, Buyung Kacinduaan bangun lebih cepat dari yang lainnya di dalam gubuk itu. Ia telah mandi, dan telah pula berpakaian.

Pakaian itu adalah pakaian yang diberikan oleh Upik Andam kemarin sore kepadanya. Pakaian yang sesungguhnya milik ayahnya Upik Andam sendiri, akan tetapi sangat jarang digunakan.

Tapi pakaian itu cukup pas di tubuh Buyung. Baju dan celana komprang itu berwarna coklat tua. Buyung juga menerima kain belikat, tapi bukan dari jenis yang mahal mengingat kondisi kehidupan Upik Andam dan keluarganya yang miskin.

Kain belikat itu ia ikatkan di pinggangnya hingga ke sejengkal di atas lutut. Kini, penampilan pemuda gagah—yang semakin gagah menawan dengan potongan rambut pendeknya itu—sudah terlihat seperti seorang pendekar atau pesilat pada umumnya, meski hanya kurang pada deta di kepalanya saja.

Paling tidak, dengan begini Buyung mungkin akan lebih terlindungi dari hawa dingin. Atau, yang menurut ucapan Upik Andam sor

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status