Share

Keakraban

“Tidak ada hal yang bisa dijadikan hiburan,” ujar Buyung. “Mungkin itu pulalah sebabnya orang-orang lebih suka bergunjing.”

“Yaah, kau mungkin benar,” sahut Upik Andam. “Terlebih lagi, dengan kehidupan penduduk yang semakin sulit seperti saat sekarang ini. Nah…!”

Lalu, Upik Andam menggisar rambut pemuda tersebut yang telah ia potong menjadi pendek sembari tertawa-tawa.

“Ada apa, Uni?” tanya Buyung.

“Kau sungguh beruntung, Buyung,” ujar Upik Andam.

“Beruntung?”

“Ya, beruntung,” balas sang gadis. “Kau laki-laki, tapi rambutmu sangat-sangat halus dan lebat, aku rasa tidak aku saja, semua gadis pasti akan iri padamu. Kau lihat rambutu ini, lebih kasar dari rambutmu. Menyedihkan!”

“Aah…” Buyung terkekeh. “Apakah karena itu Uni memaksaku untuk memotong pendek rambutku?”

“Benar sekali!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status