Share

Mantan (33)

Dewa merapikan rambut sambil melihat ke arah kaca spion mobil. Senyumnya terus melingkar, hari ini Dewa sangat bahagia.

Mala berjalan mendekat ke mobilnya. Tapi bukannya masuk ke dalam mobil, gadis itu hanya diam saja di depan gerbang rumahnya. Dewa pun lantas keluar dari mobil lalu menghampiri Mala.

"Pagi. Kok bukannya masuk malah berdiri di situ?" tanya Dewa. Mala menahan senyumnya, menutupi mulutnya dengan scarf dilehernya.

"Aku nunggu taksi."

"Taksi?" Dewa mengernyitkan kening. "Kenapa naik taksi? Kan aku mau antar kamu, Sayang."

Mala berdecih. "Siapa yang nyuruh kamu antar aku sih," sahutnya, ketus. Mala lupa apa yang terjadi semalam. Oh tidak! Bagaimana bisa Mala lupa semua itu. Dia hanya masih terasa canggung saja.

"Nggak ada yang nyuruh. Aku merasa punya kewajiban untuk mengantar kamu sampai tempat tujuan dengan selamat."

"Kamu supir aku?" celetuk Mala, menaikkan sebelah alis.

Dewa tertawa kecil. "Bisa. Aku bisa jadi supir atau apapun terserah kamu."

Mala mengangguk. "Oke. Ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status