Share

Putus Saja (22)

Dewa sudah berada di depan rumah Natasha. Teringat lagi saat Mala begitu lemah tadi. Gadis kecilnya terus menangis tiada henti karena tidak ingin Dewa pergi lagi. Saat itu Dewa merasa sangat bersalah, dia berpikir Mala sakit karenanya.

"Wa. Kamu kok malah di sini? Ayo masuk," ajak Natasha saat melihat Dewa hanya termenung di depan pintu.

"Kak. Daddy udah tidur?" tanya Dewa pada kakaknya. Hari sudah larut, tapi Natasha sejak tadi menunggu adiknya pulang sehingga dia sengaja tidak tidur.

"Udah, tadi Daddy nunggu kamu. Tapi kayaknya dia kecapean, dia ketiduran."

Natasha dapat melihat gurat kesedihan dari wajah adiknya. "Dewa? Kamu nggak apa-apa, kan?"

Meski keduanya berbeda ibu. Tapi Natasha sangat menyayangi Dewa, ia pun cukup memahami watak adiknya, dia adalah lelaki yang kuat. Tapi sekarang apa ini? Natasha melihat adiknya seperti habis menangis dengan mata yang agak bengkak.

"Mala baik-baik aja, kan?"

Dewa memeluk kakaknya. Saat itu dia benar-benar merasa buruk. "Mala lemah, Kak. Kat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status