Share

DUA PULUH LIMA

“Bagaimana kalau seandainya ia menunggu waktu yang tepat untuk menjadi sukses, barulah ia melamarku?”

“Seorang laki-laki bisa menunggu?” Kakek tergelak. Kebetulan saat itu datanglah Attar, duduk di sebelah Ruby. “Bagaimana menurutmu, Attar, ketika pria menunggu untuk menikah? Bukankah pria lebih banyak ingin menikah untuk menghindari zina?”

Attar hanya tersenyum simpul. “Zina bukan alasan lelaki untuk menikah, Kek. Pria bisa saja melakukannya tanpa pernikahan. Itu tergantung pada hati. Kalau hati belum sreg, ya tidak akan ada pernikahan.”

Tak lama kemudian ibu Ruby datang membawakan sebotol wine yang langsung diprotes oleh Gunawan. “Tari, sudah kubilang, hanya usia kita saja yang bisa minum wine. Tidak baik untuk calon suami-istri ini.”

“Saya menemukannya di teras belakang,” jawab ibu Ruby sambil duduk di seberang Ruby. “Paling-paling dari Edo. Dia kan selalu m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status