Share

Bab 21. Jeweran maha dahsyat

"Tuh Bun orangnya!" Nudy menunjuk Gudy yang baru saja sampai dirumahnya.

Arum, orang yang dipanggil Bun oleh Nudy itu menoleh pada Gudy yang baru saja sampai. Arum berkacak pinggang sambil mengetuk-ngetukan kaki kanannya kelantai karena tidak sabar menunggu Gudy berjalan mendekatinya.

"Hai Bun." Gudy menyapa sang Bunda dengan santai. Gudy sama sekali tidak menyadari bahwa sang Bunda kini tengah menahan geram ingin menggetuk kepala Gudy memakai spatula yang ada ditangannya.

"Apa hai-hai...hai-hai..." Arum memelototi Gudy dengan galak.

"Apaan sih Bun. Itu mata udah kaya mau loncat  aja." Gudy risih dipandang tak ayalnya penjahat oleh Ibunya sendiri. Dia merasa, dirinya tidak berbuat apa-apa yang bisa membuat Binda kesayangannya itu marah.

Arum, sang Ibu malah makin melebarkan matanya. Tanpa ba bi bu dia langsung menjewer telinga Gudy dengan kejam sampai si empunya menjerit kesakita

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status