Share

Bab 21. Kamu Ingin Perusahaan Saya Rugi?

Pak Mahendra, seperti biasa berpenampilan begitu sempurna. Dia berdiri menatap ke arahku. Aku langsung melepas head seat dan meletakkan pencil kemudian berdiri siap.

"Maaf, Pak. Saya tidak melihat kedatangan Bapak," ucapku menatapnya sekilas dan tertunduk lagi.

Mengalihkan pandangan dari wajahnya, langkah aman untuk mengurangi rasa tak karuan ini. Siapa, sih yang bisa tenang didatangi bos besar seperti dia? Apalagi mengingat kejadian akhir-akhir ini dan gosip yang mulai merebak.

Dia melangkah menghampiri meja kerja dan mengamati apa yang sedang aku kerjakan.

"Saya sudah mulai membuat rancangan kota baru," jelasku dengan merapikan alat tulis yang berserakan di atas gambar. Menunjukkan hasil kerjaku kepadanya. Lebih baik aku berusaha bersikap profesional dan tidak berpengaruh dengan rasa yang tidak perlu ini.

"Ini semua kamu yang membuat, kan?!" Dia memicingkan mata tanpa mengalihkan pandangan pada kertas yang terpampang di meja kerja.

Pertanyaan pertama, membuat telinga ini mulai
Astika Buana

Kasihan Litu. Makan siang bersama si Vampir yang menyebalkan! . Ikuti cerita ini, ya. Ingat, kasih vote tanda suka. . . Terima kasih.

| 3
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Soyo Joyo
koinya jangan besar besar nanti saya males lanjutkan bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status