Sesaat setelah memasuki rumah keluarga Foxmoore, tatapan Belinda seketika tertuju pada Victorino. Pria itu terlihat tampan dan berkelas seperti biasanya, dengan Elena yang selalu merangkul lengannya dengan mesra. Ada tikaman rasa cemburu di hati Belinda saat melihat kemesraan mereka, bahkan masih terdengar selentingan bisik-bisik tamu lainnya yang mengatakan kalau mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Jadi saat mendengarnya, Belinda langsung mengalihkan perhatiannya pada Henry yang sudah meraih telapak tangannya untuk pria itu kecup. "Selamat malam Belle, senang kamu bisa bergabung ke dalam pesta ini," ucapnya dengan lembut sebelum beralih pada Duke William. Pria itu setengah menundukkan kepalanya saat menyapa pria tua itu, "Selamat malam juga, Your Grace. Terima kasih karena telah meluangkan waktu anda yang begitu berharga untuk datang ke pesta kami." Duke William menepuk pelan pundak henry saat merespon, "Susah seharusnya Henry. Toh kita akan segera menjadi keluarga. Di ma
"Terima kasih, Elena. Sekarang bisakah kamu meninggalkan kami? Dan tolong cegah siapapun yang berniat masuk ke ruangan ini," pinta Victorino. Belinda semakin tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi pada mereka. "Ok, selamat bersenang-senang!" seru Elena sambil mengedipkan sebelah matanya pada Victorino, lalu tersenyum manis pada Belinda sebelum menutup kembali pintu perpustakaan itu. Belinda mendengar anak kunci yang diputar, Elena mengunci mereka di dalam perpustakaan itu. Sementara Belinda panik, Victorino malah tersenyum santai saja seolah tidak takut pada apapun. Bagaimana kalau ada yang mendapati mereka hanya berduaan saja di perpustakaan itu? Victorino bergerak maju mendekati Belinda, namun wanita itu bergerak mundur untuk tetap menjaga jarak dari Victorino, hingga akhirnya Victorino menarik tangannya dan menghentaknya hingga Belinda menubruk dada bidangnya, "Ri ... Rino, lepaskan aku!" pekik Belinda saat Victorino memeluknya dengan erat. "Te he echado de menos, B
Karena desakan gairahnya sendiri juga hingga Victorino pun mencapai klimaksnya dengan meneriakkan nama Belinda jauh lebih kencang dari wanita itu, hingga akhirnya tubuhnya ambruk di atas Belinda, dengan napas yang sama-sama tersengal hingga sebuah suara raungan seseorang terdengar di belakang mereka, "Apa-apaan ini?" Victorino mengumpat pelan, mereka terlalu terbawa gairah hingga tidak menyadari beberapa orang yang memasuki perpustakaan itu. Disusul dengan pekikan keras Belinda yang baru tersadar dari klimaksnya, "Ya Tuhan!" Dengan cepat Victorino menutupi Belinda dengan tubuhnya agar tidak ada satu pun dari mereka yang bisa melihatnya. "Tolong kalian semua keluar!" perintah Victorino dengan suara dinginnya, meski ia tidak dapat melihat siapa saja yang telah menangkap basahnya sedang bercinta dengan cucu dari Duke of Deshire itu. "Kau berani memerintahku!" geram Duke William. "Maaf Your Grace, kami memang salah. Tapi setidaknya berikan waktu untuk Belle mengenakan lagi gaunnya.
Elena menghela napas panjang sebelum menjawab,"Karena aku mencintaimu, Henry. Aku tahu kamu bukan kakak kandungku, aku juga tahu kalau aku bukan anak kandung Lord Foxmoore. Aku hanyalah anak angkat di rumah ini."Sontak saja hal itu membuat tidak hanya Henry saja yang tercekat, tapi semua yang ada di ruangan itu, termasuk juga Lord dan Lady Foxmoore.Elena menghela napas panjang sebelum menjawab,"Karena aku mencintaimu, Henry. Aku tahu kamu bukan kakak kandungku, aku juga tahu kalau aku bukan anak kandung Lord Foxmoore. Aku hanyalah anak angkat di rumah ini."Sontak saja hal itu membuat tidak hanya Henry saja yang tercekat, tapi semua yang ada di ruangan itu, termasuk juga Lord dan Lady Foxmoore."Elena! Jangan asal bicara kamu!" Lord Foxmoore berderap maju untuk menarik Elena, namun Victorino menghadangnya,"Hadapi saya dulu!" geramnya.Tidak mau menimbulkan banyak spekulasi lagi, akhirnya Duke William pun mendekati teman sesama bangsawannya itu,"Tolong kalian tinggalkan tempat ini
Hal yang terlewatkan oleh Erasmo dan Victorino. Mereka hanya melihat garis besarnya saja, melihat kemungkinan besarnya saja tanpa terlintas sama sekali dipikiran mereka kalau Elena adalah anak hasil dari selingkuhan Lord Foxmoore bersama dengan wanita lain."Lalu kenapa uang warisan Elena dalam jumlah besar perlahan-lahan berkurang, bahkan hingga terakhir saya cek jumlahnya hanya tinggal setengahnya saja, kenapa?" tanya Victorino lagi."Karena perusahaan kami sedang diambang kebangkrutan. Dari sana kah suntikan dana itu berasala, Dad? Apa Daddy mengambilnya dari uang Elena?" tanya Henry sambil menyipitkan kedua matanya pada orangtuanya itu. Ia tahu betul perusahaan mereka pernah berada di ambang kehancuran.Lord Foxmoore menunduk dalam saat menjawab, "Ya, maafkan Daddy, El. Tapi Daddy janji Daddy akan segera menggantinya," ucapnya dengan lirih."Bukan masalah uang yang aku permasalahkan sekarang, Dad. Tapi kenapa Daddy dan Mommy tidak membicarakannya sejak awal padaku kalau aku bukan
"Maafkan aku, Henry. Aku tidak bisa menikah denganmu. Kamu berhak mendapatkan yang jauh lebih baik dariku. Kamu berhak mendapatkan wanita yang juga akan mencintaimu nantinya," ucapnya lirih."Bagaimana kalau His Grace tetap meminta kita untuk tetap menikah? Apa kamu juga akan menolaknya Belle?" tanya Henry.Belinda menatap lirih wajah dingin Duke William sebelum menjawab,"Mungkin, untuk kedua kalinya His Grace akan kehilangan keluarganya. Karena aku akan mengikuti jejak Papáku, aku akan mengikuti kata hatiku. Dan hatiku mengatakan kalau Rino lah yang ingin aku habiskan sisa hidupku bersama dengannya."Tentu saja ucapan Belinda itu menghentak langsung dada Duke William, ia menatap tidak percaya pada cucu satu-satunya itu,"Kamu tega melakukan itu pada GG yang sudah tua ini, Belle?" tanyanya."Apa GG tega menyakiti keluarga GG lagi? Dulu Papá, sekarang aku. Apa GG akan melakukan hal yang sama untuk Felipe juga? Mungkin dari alam kubur GG nantinya?""Semua demi kebaikan kalian. GG hanya
"Jadi sumber dari semua masalah ini adalah karena keegoisan GG? Ya, kamu benar, Belle. GG tidak hanya menyakiti Ralf, tapi juga telah menempatkan kalian ke dalam bahaya. GG hanya tidak menyangka kalau kehidupan di luar sana begitu keras. Terutama pada Papámu yang telah terbiasa mendapatkan kemudahan dalam hal apapun, namun harus berjuang keras menafkahi kalian setelah GG mengusirnya," lirihnya.Dengan bantuan tongkatnya Duke William mencoba untuk berdiri dari sofanya, Lord Foxmoore dengan sigap membantunya. Setelah menepuk pelan punggung tangan Lord Foxmoore, Duke William pun melangkah mendekati Belinda dan meraih kedua tangannya,"Maafkan GG untuk itu. Kamu telah membuka mata GG pada kesalahan fatal yang telah GG buat. Andai saja waktu dapat diulang, andai saja GG tahu dampak besarnya pada kalian, GG pasti tidak akan pernah mengusir Ralf dan Mamámu. Maafkan GG, Belle.""Oh, GG ... " Belinda memeluk Duke William dengan erat. Itulah pelukan pertama yang Belinda berikan pada kakeknya it
Perjalanan kembali dari rumah Lord Foxmoore Belinda lebih memilih naik mobil Victorino, asisten pribadinya sendiri yang mengendarainya, sementara Victorino dan Belle duduk santai di kursi penumpang, mereka enggan melepaskan diri satu dengan yang lainnya."Terima kasih, Belle. Terima kasih karena kamu telah memilih kembali padaku, karena kamu sudah sepenuhnya memaafkan aku. Aku janji dengan sepenuh jiwaku untuk tidak akan pernah menyakitimu lagi, aku akan memberikan kebahagiaan untukmu dan juga putra kita, Felipe," janji Victorino dengan lembut."Aku yang seharusnya meminta maaf padamu, Rino. Aku yang menyebabkan kamu menjadi seperti itu. Perbuatanmu padaku hanyalah sebagai akibat dari perbuatanku padamu. Hukuman yang harus aku terima karena telah bersedia kerjasama dengan Hose untuk menyakiti pria sebaik kamu. Maafkan aku," desah Belinda.Ia menengadahkan wajahnya untuk menatap Victorino yang langsung menunduk menatapnya dengan lembut,"Mau menjanjikan satu hal padaku?" tanyanya."Jan