Share

Leher Cantik Itu

Permaisuri Tiana berjalan ke arah balkon. Kemudian, ia berdiri di atas pembatas balkon. Ditatapnya pemandangan Kota Mistere, Ibu kota Kerajaan Harlow.

“Brengsek. Memang beginilah hidup.” Katanya.

Ia kemudian menarik napas dalam-dalam. Ia bersenandung sejenak dan menikmati angin sepoi-sepoi yang mengenai wajahnya. Sebuah senyuman kecil muncul di wajahnya sebagai usaha terakhir menemukan kebahagiaan di dalam nasib buruknya. Kemudian, ia melompat. Tubuhnya tidak hancur seperti daging cincang sebagaimana anaknya. Bahkan, ia masih hidup beberapa menit setelah tubuhnya membentur permukaan marmer istana yang keras itu. Ia mati saat dirawat. Malam itu, Permaisuri Tiana sudah meninggalkan dunia yang kejam ini dan menyusul dua anaknya.

Di sisi lain, Erwin dan beberapa prajurtinya masih terlibat adegan kejar-kejaran dengan Pangeran Reyne. Rombongan Erwin sampai di halaman istana. Erwin memerintahkan beberapa prajuritnya untuk melawan kakaknya itu, sedangkan ia sendiri memutar otaknya begitu ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status