Share

Warisan

Ling Yan terus berguling - guling selama hampir tiga menit. Saat rasa sakit di kepala nya mulai mereda, Ling Yan baru berhenti berguling.

Ia menatap ke arah Yao Di Wang dengan tatapan ragu yang di campur dengan perasaan takut.

" Kamu, apa kamu hantu?" Tanya Ling Yan dengan nada waspada.

" Huh! Pak tua ini bukan hantu. Jadi jangan takut dan dengarkan penjelasan dari pak tua ini!!" Balas Yao Di Wang dengan nada serius.

"..." Ling Yan mengangguk dengan ekspresi ragu.

Yao Di Wang tersenyum tipis dan mulai menjelaskan.

" Anak muda, aku tahu jika kau saat ini sedang dilanda kebingungan, ketakutan dan perasaan rumit yang lain nya.

Semua ini karena kau tiba - tiba di panggil ke dunia ini oleh para dewa yang tidak bertanggung jawab itu." Ucap Yao Di Wang dengan nada serius.

' Dewa yang tidak bertanggung jawab? Apa yang dimaksud oleh hantu tua ini?!' Pikir Ling Yan dengan ekspresi kebingungan.

" Maka nya dengarkan dulu penjelasan ku. Jangan membuat argumen seperti itu sebelum aku menyelesaikan cerita ku." Kata Yao Di Wang dengan nada serius.

Ling Yan sangat terkejut saat ia menatap Yao Di Wang dengan ekspresi luar biasa.

" Kamu... Kamu tahu apa yang sedang aku pikirkan?" Tanya Ling Yan dengan ekspresi luar biasa.

" Tentu saja, kau pikir siapa aku? Jangankan mendengar pikiran mu, jika aku ingin, aku bisa memperhitungkan masa depan mu!" Balas Yao Di Wang dengan ekspresi bangga.

"..." Ling Yan membeku dan menatap ke arah Yao Di Wang dengan ekspresi serius.

" Asli atau palsu?" Tanya Ling Yan dengan nada tidak percaya.

" Apa kau masih belum yakin? Lalu dengarkan ini.

Ling Yan, anak lelaki dari pasangan bernama Ling Han dan Yu Sisi. Kamu memiliki seorang adik perempuan bernama Ling Hua yang sangat pintar dan juga cantik." Ucap Yao Di Wang dengan mata nya yang bersinar biru.

" Apa ini cukup?" Tanya Yao Di Wang dengan nada serius.

" Cukup - cukup, kamu tidak perlu mengatakan nya dengan lebih jelas lagi." Kata Ling Yan dengan cepat.

Yao Di Wang mengangguk dan lanjut menjelaskan kepada Ling Yan dengan nada serius.

Ling Yan terus mendengarkan dengan cermat cerita Yao Di Wang.

Lima menit kemudian, Yao Di Wang menyelesaikan cerita nya dan Ling Yan terlihat berdiri di depan bangunan makam dengan wajah gelap.

" Jadi orang yang membawaku kemari itu para dewa yang berada di atas surga?" Tanya Ling Yan dengan suara yang dalam.

" Itu benar, meski mereka melakukan nya dengan tujuan tertentu. Kalau boleh jujur, seperti nya para dewa itu sedang bosan karena tidak ada lagi orang yang menentang mereka.

Oleh karena itu mereka mengirim mu kemari agar kamu bisa mewarisi kekuatan ku dan meneruskan perjuangan ku untuk menghancurkan para dewa." Jelas Yao Di Wang dengan nada menyesal.

" Pak tua ini dengan tulus meminta maaf karena telah menyeretmu ke dalam masalah ini..." Lanjut Yao Di Wang sambil membungkukkan sedikit tubuh nya.

"..." Ling Yan diam tidak bersuara.

" Hah... Tuan tidak perlu merasa bersalah. Semua ini terjadi bukan salah Tuan melainkan salah para dewa itu." Balas Ling Yan dengan nada serius.

Yao Di Wang menghela nafas lega mendengar ucapan Ling Yan.

" Lalu apa kamu mau menjadi penerus ku?" Tanya Yao Di Wang dengan ekspresi penuh harap.

" Apa aku memiliki pilihan lain? Tidak kan? Karena para dewa itu benar - benar ingin mati, maka aku pasti akan memenuhi permintaan mereka!" Jawab Ling Yan dengan tegas.

Yao Di Wang tertegun sejenak sebelum kemudian menganggukkan kepala nya dengan ekspresi puas.

" Bagus... Lalu biarkan aku memberi mu modal untuk melakukan nya.." kata Yao Di Wang dengan nada serius.

" Modal?" gumam Ling Yan dengan bingung.

Yao Di Wang menatap langit berbintang selamat beberapa saat sebelum kemudian menatap kembali ke arah Ling Yan.

" Pak tua ini sebenarnya sudah sangat lama mati. Jika bukan karena kekuatan ku yang sangat kuat sebelum kematian, sekarang ini aku pasti sudah melalui proses reinkarnasi dan hidup sebagai makluk lain.

Mungkin, alasan kenapa aku masih ada sampai sekarang, adalah demi menunggu kedatangan mu." Jelas Yao Di Wang dengan tenang.

" Lalu, apa yang akan terjadi setelah Tuan memberikan warisan Tuan kepada ku?" Tanya Ling Yan dengan ekspresi ragu.

Yao Di Wang kembali menatap langit dan menjawab tanpa melihat ke arah Ling Yan.

" Aku akan datang bereinkarnasi dan mungkin saja bisa bertemu lagi dengan teman - teman ku." Ucap Yao Di Wang dengan nada sedih.

"...." Ling Yan terdiam tidak tahu harus berkata apa.

Yao Di Wang menggelengkan kepala untuk menghilangkan perasaan sedih nya dan ia menatap serius ke arah Ling Yan.

" Bocah, bersiaplah aku akan segera mewariskan semua yang aku miliki kepada mu." Ucap Yao Di Wang dengan nada serius.

Tubuh Roh Yao Di Wang melesat dan masuk ke dalam tubuh Ling Yan.

Ling Yan terkejut dan menjadi panik. Namun belum ia sempat berteriak, tiba - tiba rasa sakit yang tajam muncul seperti tubuh nya sedang di robek paksa oleh seseorang.

' Tahan! Jangan sampai kamu kehilangan kesadaran bocah?!' teriak Yao Di Wang keras di benak Ling Yan.

Ling Yan terkejut dan segera mengigit lidah nya untuk menjaga kesadaran nya.

Saking besar nya rasa sakit yang di alami tubuh Ling Yan, membuat nya tidak merasakan apapun saat ia mengigit lidah nya sampai hampir terputus.

Proses ini berlangsung cukup lama, sampai saat di mana awan gelap mulai bermunculan menutupi langit, baru kemudian rasa sakit yang Ling Yan derita mulai menghilang secara perlahan.

_Gemuruh... Gemuruh..._

Meski Ling Yan berhasil bertahan sampai akhir, tapi ia masih harus melalui bencana surga yang datang untuk nya.

Dengan nafas yang terengah - engah tidak stabil, Ling Yan bangkit secara perlahan sambil menatap ke arah langit dengan ekspresi serius.

" Inikah rasa nya menjadi seorang kultivator? Sungguh kuat!" Ucap Ling Yan sambil mengangkat tangan nya sedikit ke atas.

" Kacung dewa, aku sedang tidak dalam mood untuk meladenimu. Jadi hancur lah sekarang juga." Tangan Ling Yan mengepal dan telapak tangan emas berukuran raksasa muncul dari balik awan dan menghancurkan awan bencana itu dengan sangat mudah.

Setelah awan bencana di hancurkan, tekanan dari bencana surgawi juga benar - benar menghilang.

_Clink!_

Sinar cahaya biru keluar dari dalam tubuh Ling Yan.

Sinar cahaya biru itu berubah menjadi sosok Yao Di Wang yang terlihat sangat tua sekarang ini.

" Bagaimana? Apa kamu menyukai kekuatan mu sekarang ini?" Tanya Yao Di Wang dengan ekspresi main - main.

" Ya! Terima kasih Tuan, saya pasti tidak akan mengecewakan harapan Tuan!" Ling Yan membungkuk dan berkata dengan sangat hormat.

" Ling Yan, selama hidupku, aku tidak pernah menerima murid. Karena kamu adalah orang yang mewarisi kekuatan ku, maka kamu adalah murid pertama ku..." Ucap Yao Di Wang dengan ekspresi serius.

" Murid telah bertemu dengan Master!" Kata Ling Yan dengan cepat.

" Umu! Bagus... Murid ku, aku ingin kamu menjalani hidup dengan baik sesuai dengan keinginan mu.

Kekuatan yang aku wariskan masih tersegel di dalam tubuh mu dan tidak akan bisa di buka kecuali kamu menemukan 9 perempuan yang merupakan jodoh mu.

Sekarang ini, kamu baru membuka sepuluh persen dari warisan ku. Aku harap kamu bisa bijak dalam menggunakan nya.

Oh ya, sebelum aku pergi, aku ingin memberi tahumu satu hal. Jika kamu merasa kangen dengan dunia lama mu, maka bukalah segel ke dua!

Saat itu kamu akan memiliki kekuatan yang cukup untuk menembus ruang dan waktu untuk kembali ke dunia lama mu." Jelas Yao Di Wang dengan tubuh yang mulai menjadi transparan.

" Master...." Ling Yan bergumam sedih.

Air mata nya mulai mengalir saat ia berfikir harus berpisah dengan Yao Di Wang beberapa saat lagi.

" Ha ha ha, kenapa kamu menangis? Tenang saja, master mu ini akan hidup bahagia di kehidupan ke dua nya..." Yao Di Wang tertawa saat ia bicara.

Sebagian tubuh nya menghilang dan sekarang hanya menyisakan beberapa persen badan dan kepala nya.

Yao Di Wang tersenyum untuk yang terakhir kali dan berkata, " Sampai jumpa! Pak tua ini akan mengawasi mu dari alam yang berbeda..."

_Wosh!_

Tubuh Yao Di Wang benar - benar menghilang sekarang. Ling Yan menunduk dengan air mata yang terus menetes tanpa henti.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status