Share

43

Bagian 43

PoV dr. Vadi

            Rasa puas menyeruak. Membuncah dalam dada. Aku tenang, aku senang. Risa juga harus merasakan yang sama. Tak boleh ada tangisan lagi di wajah manisnya.

            Kami berdua bergegas masuk ke mobil. Aku sedikit mengempaskan pintu saat menutupnya. Melampiaskan rasa dendam yang masih membara. Andai saja aku tak sabaran, mungkin sudah kutinju geligi milik lelaki sok jagoan itu.

            “Mas … yang tadi,” kata Risa sembari mencengkeram lengan kausku.

            “Kenapa lagi?” tanyaku sembari menghidupkan mesin.

            “Terlalu banyak,” lanjutnya lagi.

     

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status