Share

53

Bagian 53

PoV Lestari

            “Lho, kenapa pacarmu nggak disuruh mampir dulu, Ri?” Mamak tampak masih bingung. Wajahnya penuh heran sambil menoleh ke arah jalan sana saat aku memaksa untuk menutup pintu.

            “Dia kan sudah capek-capek nganterin dari kota ke sini, Nak? Kasihan Nak Rauf. Dia capek sekali pasti.” Nada Mamak dipenuhi dengan kekhawatiran. Sementara aku masih memasang wajah tak peduli, sembari menarik tangannya dan membimbing Mamak untuk duduk di kursi rotan. Kami saling berhadap-hadapan.

            “Mak, Tari ingin cerita. Namun, Mamak janji, ya, tidak bakal terkejut mendengarkannya.” Aku meraih tangan Mamak. Meremasnya sesaat dan mencium tangan kurus keriput tersebut. Bukannya tenang, Mamak malah memasang wajah tegang. Air mukanya p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status