Sesudah memasukan nomor yang mau dituju.. Rian Pun segera menghubungi ayahnya yang saat ini berada di Singapura.
"Halo putraku.. apa kabarmu?"terdengar suara di seberang sana.
"Halo Ayah.. Alhamdulillah Rian sehat-sehat saja disini, bagaimana keadaan Ayah di sana?.."jawab Rian yang tahu bahwa itu suara ayahnya.
"Dibanding hari kemarin dan sebelumnya nya, demi Tuhan hari ini adalah hari yang terbaik bagi ayah, sudah lama Ayah menantikan telepon darimu putraku.."terdengar suara ayahnya sangat bahagia saat ini.
"Maafkan Rian anakmu ayah.. karena selama ini tidak menjalin silaturahmi,apalagi melihat keadaanmu yang selama ini sedang sakit.. sekali lagi maafkan saya ayah."
"Teguh Pratomo sepertinya nama yang tidak asing lagi bagi ayah, Teguh Arya Pratomo..itu nama lengkap nya, ketika pertama Ayah dibawa ke keluarga Pratomo..oleh nenek varah,ayah masih berumur 7 tahun, Ayah punya dua adik tiri, namun walau kami beda ayah tapi aku sangat menyayangi mereka.""Maksud Ayah, Teguh Pratomo itu adalah adik tiri Ayah.. lalu apa ayah ingat siapa nama adik Teguh Pratomo itu, please.. kumohon tolong ceritakan padaku Ayah, Aku ingin tahu sekali tentang silsilah keluarga Pratomo"Rian semakin penasaran."Putraku Rian.. ini adalah salah satu alasan kenapa Ayah tidak mau pulang ke Indonesia lagi.. ada kesalahan besar yang telah dilakukan oleh nenek varah, yang merupakan ibu kandung ayah.""Rian belum mengerti apa maksud ayah dengan adik tiri.. tolong ayah jela
"Bapak Arya Pratomo adalah orang yang baik, walau ia hanyalah bapak tiri namun beliau menyayangi dan perhatian kepadaku dan tidak pernah membedakan aku dengan anak-anaknya.Pada mulanya bapak Arya tidak mengetahui semua perbuatan buruk yang ibu lakukan kepada kedua anak kesayangannya.. namun pada suatu hari bapak Arya tanpa sengaja memergoki perbuatan ibu di rumah..Dengan mata kepalanya sendiri dia menyaksikan anak-anaknya yang masih pada kecil sedang membersihkan kamar mandi keluarga.Bahkan dia melihat sendiri ibu sedang memarahi mereka dengan kata-kata yang kasar, yang membuat kedua anaknya menangis dan saling berpelukan di toilet kamar mandi.Bapak Arya Pratomo marah besar ke pada ibuku,saking emosinya be
"Hari baru pukul 3 sore.. kenapa cepat pulang sayang..apa tidak ada meeting hari ini..?"Melinda sambut Rian yang baru sampai ke rumah."Bapak Hendra suruh saya agar cepat pulang, karena memang hari ini tidak ada rapat.. kata beliau ini kan masih masa bulan madu..biar urusan kerja dikerjakan sekretaris kantor katanya..".Ucap Ryan kepada istrinya sambil mencolek dagu Melinda.Dalam hatinya Ryan membatin.. "Apa yang aku kerjakan hari ini, baiknya Melinda tidak mengetahuinya dahulu.Karena ini menyangkut informasi rahasia pribadinya.. bahkan rahasia perusahaan dan juga siapa aktor jahat di balik semua kejadian selama ini."Namun dibalik semuanya,hari ini Ryan
Setelah mencicipi hidangan yang telah disediakan, Letda Anton memulai pembicaraan."Bapak-bapak sekalian, terima kasih telah hadir disini.. kami dari kepolisian sangat berharap, anda bisa memberikan keterangan yang kami butuhkan.. untuk mengungkap kasus yang sedang kami tangani.."Bapak Herman dan juga bapak bapak pengacara, anggukkan kepala tanda setuju."Pertama-tama saya ingin meminta keterangan, dari bapak Herman"ucap Letda Anton sambil memandang kepada Pak Herman."Apa posisi bapak, di perusahaan milik keluarga Pratomo?"bertanya Letda Anton."Saya adalah ajudan bapak Arya Pratomo, pemilik resmi perusahaan Pratama group. Beliau adalah ayah kandung dari
"Setelah di Bandung apakah kedua anak bapak Arya Pratomo, dalam keadaan aman?"Kembali Letda antum bertanya kepada bapak Herman."Walau saya tidak terlibat langsung, namun setiap 2 minggu sekali saya mengunjungi mereka, untuk memantau keadaan mereka.Dan saya bersyukur, mulai dari tuan muda Teguh Pratomo.. berumur 4 tahun sampai dengan 40 tahun semuanya dalam keadaan baik-baik saja, dan saya mengira,Ibu varah sudah tidak mencari Mereka lagi..Tapi ternyata, Ibu varah membayar seseorang untuk terus mencari keberadaan putra dan putri bapak Arya Pratomo.Dan akhirnya, terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan.. menimpa tuan muda Teguh Pratomo dan istrinya, juga
"Sebelum kami mulai bicara, tolong nona muda keluarkan dokumen-dokumen penting peninggalan dari almarhum bapak Teguh Pratomo".Salah satu dari bapak pengacara, meminta kepada Melinda dan juga Rian."Baik pak."Melinda dengan segera bergegas menuju ke kamar almarhum tante Lisa di temani oleh Rian, mengambil dokumen penting.Selang beberapa menit, mereka berdua keluar membawa dokumen dokumen penting yang lumayan banyak."Baik, bapak bapak pengacara mari kita mulai keterangan yang mau disampaikan."letda Anton memulai pembicaraan."Menurut keterangan dari bapak Herman, sebelum bapak Arya Pratomo meninggal dunia, beliau memanggil bapak bapak pengacara,kira kira u
"Maaf bapak-bapak pengacara, saya hanya ingin melengkapi keterangan, selain dokumen-dokumen ini apa tidak ada hal lain yang bisa menghalangi kekuasaan Ibu varah waktu itu?"Kembali Letda Anton bertanya kepada bapak Mahendra sarjana hukum selaku loyer keluarga Pratomo."Setelah terbakarnya dokumen-dokumen asli yang di tangan kami, secara hukum kami tidak bisa menghentikan Ibu varah yang mengatasnamakan sebagai penerus keluarga Pratomo.Karena kami tidak punya bukti secara tertulis,yang menyatakan bahwa perusahaan ini milik siapa?.Namun secara administrasi, Ibu varah tidak bisa membuka akses keuangan di perusahaan Pratama group.Disana perusahaan akuntan yan
"Benar bapak pengacara, dulu waktu bapak meminta saya untuk memata-matai ibu varah dengan memasang CCTV di rumah atau di kantornya memang saya lakukan.Pada saat itu secara diam-diam saya menghubungi kepala keamanan rumah bapak Arya Pratomo, yang bernama Pak Hasan, lalu saya menyampaikan Apa yang bapak minta kepada saya kepada beliau ini ,dan beliau setuju, lalu secara diam-diam pula memasangnya di tempat rahasia.Namun karena sekian lamanya sampai saat ini, saya belum pernah bertemu atau menghubungi beliau ,yang saya dengar sudah tidak bekerja lagi di rumah peninggalan almarhum bapak Arya Pratomo, karena Ibu varah memecat orang-orang yang setia kepada almarhum bapak Arya Pratomo.Saya khawatir, para penjaga keamanan yang sekarang telah merubah sistem keamanan di rumah terse