Share

41. Perasaan Ridwan

Waktu berganti sore. Tiba saatnya Pak Pitoyo untuk kembali dengan kapal yang sudah menantinya di dermaga. Ini sudah pukul 16.30, di mana kapal terakhir akan menyeberang dari Pulau Pahawang menuju Dermaga Ketapang di Pesawaran, Lampung.

Seluruh peserta KKN mengantar Pak Pitoyo hingga dermaga kecil di Pulau Pahawang ini menggunakan motor pinjaman masing-masing. Pak Pitoyo pun berpamitan dan ia pun pergi berlayar.

“Akhirnya tuntas juga salah satu kegiatan kita pada hari ini,” ucap Ridwan lalu menghela napas panjang.

Ridwan yang tadinya membonceng Pak Potoyo di motornya kini tidak punya tumpangan. Ia pun menawari Lili untuk naik di motor yang ia bawa.

“Ayo lah, Lik. Daripada elu sama Amy? Mending Amy naik motornya sendiri, soalnya kasihan motornya,” ucap Ridwan.

“Eh, anak Nenek Gayung! Maksud lo apa? Mau ngatain badan gua gitu?” protes Amy.

“Udah, sabar, Mik, sabar,” ucap Lili sembari mengelus-elus

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status