Share

Part 19 Hanya sebuah mimpi

Aku melonjak kaget, nyaris tersedak jika air di mulut tak kutelan dengan benar. Lalu memelototi sosok yang berdiri di hadapanku.

"Amira?

~

"Iya itu memang benar, kamu kan sudah menikah dan aku belum. Ya, jadi wajarlah, ya jika aku dekat dengannya. Kalau, kamu nggak suka ya kita akhiri saja hubungan gelap ini."

"Tidak-tidak, aku tidak akan mengakhiri hubungan ini. Baiklah, tapi aku mohon jangan sampai di depanku ya, jika kalian bermesraan karena akan menyakiti hatiku."

"Insyaallah, jika aku mengingatnya," jawabnya datar.

Beberapa saat dia hanya diam lalu setelahnya seulas senyum tersungging di bibirnya. Entah senyuman itu berarti apa tidaknya bagiku, tapi di mataku tampak ada sesuatu yang di sembunyikan di balik wajahnya, dan itu aku tidak tahu.

"Baiklah, ayo sama-sama kita menjalin hubungan gelap ini tanpa ada yang mengetahuinya. Jadi apakah kita sudah bisa bersama malam ini?"

Senyum Amira membuatku semakin bergair*h untuk mendapatkannya. Sekarang aku tak sulit mencari jalan unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status