Share

Mei 31

Erik menatap pantulan dirinya di cermin. Malam ini, dia tampak sangat tampan. Pria itu memakai kaos polo warna merah marun dan celana pendek. Badannya tinggi. Rambutnya yang pendek hanya dia beri gel dan disisir seadanya. Jam tangan melingkar di tangan kanannya. Setelah yakin penampilannya cukup oke, dia keluar dari kamarnya tepat saat Mei juga keluar.

Mei sempat kehilangan fokus selama beberapa detik melihat bagaimana kerennya Erik saat ini. Dan terima kasih pada deheman Erik yang bisa membuat kesadaran Mei kembali.

Begitu sadar, Mei cukup terkejut menyadari Erik sudah berdiri tepat di depannya. Senyumnya tercetak indah dan membuat Mei menyadari kalau bibir Erik ternyata cukup menggoda. Tenggorokan Mei sontak terasa kering. Dia cukup kesulitan menelan ludahnya.

“Ehm.” Mei berdehem, membasahi tenggorokannya yang sekering gurun Sahara.

“Kenapa?” tanya Erik. Suaranya begitu dalam dan seksi. Dan sialnya lagi, Mei juga baru menyadarinya. Sial!

“Ka-kau ternyata sudah siap.” Mei tidak bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status