Share

Part 123

“ Tuan tumben sudah pulang” sapa Bi Asih yang sedang menyirami bunga di halaman depan. Tidak biasanya dia melihat Sean sudah pulang saat hari masih sore.

“ Bibi” ucap Sean sambil memeluk Bi Asih dengan erat. Dan tiba tiba saja air matanya jatuh membanjiri kedua pipinya dengan deras. Hatinya masih terasa sakit, pengkhianatan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya sangat membekas di dalam hatinya. Bahkan kini Sean terguguk pilu seperti halnya anak kecil sedang merajuk.

“ Tuan apa yang terjadi,Hum? Apakah ada yang merundung Tuan muda?” Ucap Bi Asih sambil menepuk nepuk punggung Sean dengan lembut.

Entah kenapa Sean merasakan kehangatan saat bersama dengan Bi Asih, orang yang bukan ibu kandungnya tapi dia yang paling banyak memberikan kasih sayang yang banyak.

“ Bi kenapa dunia tidak adil pada Sean, kenapa banyak orang yang jahat sama aku? Bahkan orang yang aku anggap sebagai keluarga, orang yang selalu aku hormati menikamku dari belakang. Selama ini Sean sudah menjadi anak yang baik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status