Zea terkejut melihat Daren mendekatinya, apalagi aura Daren sangatlah dingin sekali. Sebisa mungkin Zea menenangkan dirinya untuk tidak gugup. Sebenarnya Daren adalah orang yang ingin dia hindari, tapi dia tidak menyangka, baru menginjakkan kakinya di Hill Corporation saja sudah langsung bertemu dengan Daren. ' Sial! Kenapa aku harus bertemu dengannya, dia salah satu orang yang sangat peka di antara orang lain. Selain itu dia terlalu kejam' batin Zea sambil meremas jari jarinya. " Kenapa kamu ada di sini? Apa yang ingin kamu lakukan?" Ucap Daren sambil terus menatap Zea dengan sangat tajam. Zea langsung berdebar jantungnya dia takut jika Daren sampai mengetahui siapa dirinya. Apalagi melihat tatapan kebencian dari Daren. ' Zea kamu harus tenang, jangan sampai mengundang kecurigaan pada manusia satu ini. Saya tidak mau bernasib buruk, saat ini tidak ada yang bisa membantu lagi. Orang yang bisa membantuku sekarang sudah berada di dalam penjara' batinnya mencoba untuk tenang.
Hari terus berlalu dengan sangat cepat tanpa disadari. Kehidupan yang kemarin penuh dengan liku liku, kini sudah mulai membaik. Mereka yang jahat juga sudah mendapatkan jatah untuk jatuh.Hari ini Sean dan Joe sudah bisa pulang, mereka pulang ke rumah Sean dengan penjagaan yang ketat. Semua anak buah Aland kini menjaga kediaman Sean. " Selamat datang kembali Tuan muda Sean dan Tuan muda Joe" ucap Bibi Asih menyambut kedatangan Sean. " Terima kasih Bi" ucap Sean sambil tersenyum, di belakangnya ada Ibunya yang mendorong kursi rodanya. Sean langsung terdiam saat melihat sosok yang berada di kursi roda. Selama di rumah sakit memang Tuan Aland belum pernah menjenguknya, jadi ini adalah pertemuan Sean yang pertama dengan kakeknya. Xaquil dan Xavier berada di kedua sisi kakeknya. Kedua anak itu terlihat begitu menyayangi kakeknya. ' Apakah ini Kakek? Meskipun dia sudah tua tapi masih terlihat gurat kegagahannya' batin Sean sambil melihat Tuan Aland. Gaina langsung mendorong kursi Sean
Joe terkejut saat mendengar Tuan Gandhi mengatakan jika Joe adalah anaknya. Meskipun beberapa detik tadi Joe sudah menduganya. Semua tidak pernah dia bayangkan jika dia benar-benar bisa bertemu dengan orang tuanya. Dulu saat kecil Joe sering berharap punya orang tua kandung, ada yang mengambilnya dari panti asuhan. Setiap kali ada orang kaya datang untuk merayakan ulang tahun anak mereka di panti asuhan. Hati Joe merasa sakit, tidak sekali dia merasa iri. Ingin berada diposisi itu. Tapi saat itu tidak ada satupun keluarganya yang datang untuk menjemputnya. Dan sekarang keluarganya datang, Joe tidak tahu harus berbuat apa. Mau marahpun juga tidak bisa, dia bisa memahami apa yang Ayahnya dulu rasakan. Dia dikejar untuk dibun*h oleh Marco, karena tinggal Ayahnya yang masih hidup, dari keluarga Gaina. Dan yang membuatnya tidak habis pikir, dia dan Sean ternyata sepupuan. Pantas saja selama ini dia tidak bisa mengkhianati Sean meskipun beberapa kali ditawari oleh Allen, meskipun Sean s
Prang!Sebuah gelas melayang menabrak dinding di sebuah ruangan keluarga yang luas, terlihat tubuh tinggi nan dingin berdiri dengan tatapan tajam menatap seorang Wanita cantik yang sedang terbelalak mendapati gelas hampir mengenainya, kalau saja dia tidak menghindar dengan cepat.“ Sean, kamu apa apaan sih, datang datang ngamuk seperti ini? Kamu berniat melukai aku? jika ada masalah sebaiknya bicara baik baik jangan jadikan aku sebagai pelampiasan” teriak seorang Wanita yang bernama Elvaretta Grane.Ya, dia adalah istri dari Sean Hill CEO sekaligus pemegang terbesar di Hill Corporation, Sean dan El panggilan Elvaretta sudah resmi menikah selama dua tahun. Namun mereka berdua kenal sejak mereka duduk di bangku sekolah menengah pertama.Plak!Sean melemparkan sebuah amplop tepat di muka El. “ Jelaskan itu padaku” ucap Sean mengintimidasi El yang masih bingung tidak tahu apa apa.Pasalnya hubungan Sean dan El baik baik saja, bahkan tadi pagi masih baik. Selama ini mereka dijuluki pasanga
‘ Cerai’ Seperti disambar petir di siang bolong El, merasakan nyeri dalam hatinya saat mendengar kata Cerai, terlebih lagi Sean tidak mau membantunya saat dirinya jatuh, bahkan dia membiarkan Ketika Mamanya menendang El. Air mata El langsung terjatuh, ia tidak menyangka jika dirinya akan mengalami hal seperti ini. Selama ini mereka semua baik padanya, bahkan Mama mertuanya juga perhatian padanya. Ia tidak menyangka akan mendapatkan perlakuan yang sangat menyakitkan dari orang terdekatnya. Semua itu seperti mimpi! ‘ Ayah, Ibu aku merindukanmu, aku ingin bersamamu, tidak ada lagi yang bisa El percaya selain kalian. Jemput aku Bu, Yah’ batin El menangisi Nasib malang yang menimpa dirinya. El merenung, mengenang masa hidupnya yang nyaris sempurna, karena dikelilingi orang yang sangat mencintai dirinya. Bahkan saat kedua orang tuanya pergi meninggalkan dirinya. Ia diangkat anak oleh sahabat ibunya. Hidupnya sangat sempurna, apalagi bisa menikahi laki laki yang dicintainya tanpa adanya
Pagi hari berita mengenai perceraian Sean Hill dan Elvaretta Granee sudah memenuhi laman dari berbagai media masa, secara Sean adalah pengusaha tampan yang sedang digandrungi oleh banyak orang dari berbagai kalangan. Banyak yang menyayangkan keputusan yang diambil oleh keduanya. Namun banyak juga yang menyalahkan El selaku istri yang mengkhianati orang sesempurna Sean. meski demikian tidak sedikit pula yang membela El, apalagi saat video El yang diamuk masa tersebar di mana mana. Banyak yang mengecam Tindakan Sean yang memanggil masa hanya untuk mempermalukan istrinya. “ What the h**l! berita apa ini? Baru kemarin aku bertemu El dan Sean dan sepertinya mereka baik baik saja, tapi Kenapa jadi seperti ini? Sean, kamu akan menyesal telah membuang orang secantik dan sepintar El. Aku percaya pada El” ucap Daren sahabat El sekaligus kakak angkat El. “ Ya Tuhan! apa yang terjadi pada El, Kenapa dia jadi seperti itu” ucap Daren saat melihat adik angkatnya dengan pakaian yang sobek-sobek da
Lima tahun kemudian….Suara burung burung berkicau meramaikan suasana pagi yang mana matahari masih belum begitu naik, bayang bayang masih lembut, embun pun juga masih basah. Menandakan jika pagi belum terlalu beranjak. “ Hoam! Seorang anak kecil yang belum genap lima tahun, terbangun karena suara kicauan burung burung yang hinggap di pohon tepat sebelah kamarnya. Ia terlihat mengucek ucek matanya yang sedikit masih mengantuk. Anak kecil itu langsung turun dari ranjangnya kemudian membuka jendela kamarnya. Whuuuus! Angin segar langsung masuk kedalam kamarnya yang lumayan besar karena ada tiga ranjang single di dalam ruangan itu. Masih ada dua anak yang masih bergelung dalam selimutnya disetiap ranjang. “ Kak Xaquil bangun, pagi akan segera beranjak, apakah kakak akan melihat pintu surga” Ucapnya sambil mengoyangkan tubuh kakaknya.Anak kecil lain mengeliat ketika merasakan tubuhnya berguncang guncang. “ Xavier, apakah kamu sudah bangun” Ucap Xaquil kemudian merentang kedua tanga
El senang anak anaknya yang pintar, bahkan di umur yang belum genap lima tahun mereka sudah bisa membaca dan juga mengerti banyak hal, tapi ia juga sedih jika anak anaknya terlalu dewasa di usia dini. “ Wah, ibu tidak tahu saja apa yang Kak Xaquil lakukan di sekolah, dia selalu berada di perpustakaan saat jam istirahat. Dan jam bermain, dia membawa buku seperti ini” ucap Xavier sambil memeragakan Xaquil. “ Iya, Kak Xaquil itu seperti laki laki dewasa saja”ucap Xhaqella sambil memainkan rambut panjangnya yang ditiup oleh angin. “ Tentu saja aku laki laki dewasa dan harus pintar segalanya untuk menjaga kalian dan juga ibuku” ucap Xaquil dengan muka datarnya. Dan itu membuat El merasa gemas dengan anak sulungnya, terkadang ia merasa anak sulungnya itu lebih mengemaskan dibanding kan dua adiknya. Apalagi jika sudah bergaya sok menjadi pria dewasa. “ Ibu jadi gemes” ucap El seraya menangkap tubuh kecil Xaquil kemudian menciumnya sampai puas. Xaquil memang yang paling tidak mau diciu