El terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh anaknya, dulu El mengira jika yang mengirimkan uang diam diam ke rekening miliknya adalah Daren ataupun kedua orang tua angkatnya, tapi sekarang dia tahu itu ulah anaknya, padahal saat itu Xaquil baru berumur empat tahun. Dalam umur segitu anaknya sudah bisa membobol dana milik ayahnya. “ Xaquil ibu tidak pernah mengajarkan untuk mengambil milik orang lain, kenapa kamu tidak mengatakan pada ibu, minimal berdiskusi dengan ibu terlebih dahulu” ucap El. “ Maaf Ibu, habisnya aku melihat ibu malam itu, sedang menghitung uang dan menangis karena tidak cukup untuk membayar dokter. Dan juga aku mengambilnya bukan milik orang lain, itu tanggung jawab seorang ayah yang harus membiayai anak anaknya. Dan kalau aku mengatakan pada ibu waktu dulu pasti ibu akan marah, tapi aku sudah mengatakan sekarang" ucap Xaquil sambil tersenyum lebar. Jika anak sulungnya sudah mengeluarkan senyuman lebar seperti ini, El bisa apa selain luluh. Tidak jadi marah, da
Sean saat ini benar benar tidak bisa berkutik saat berada di depan anak perempuannya. Dia hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan oleh gadis kecil ini. Dalam keadaan sakit saja sudah membuat Sean menjadi seperti ini. Bagaimana jika anaknya sehat, apa yang akan dilakukan olehnya?.“ Ayah, tidak apa apa kan kalau rambutnya aku jepit seperti ini” ucap Xhaqella dengan suara yang sangat imut, Sedangkan sejak tadi Sean hanya mengangguk pasrah saat di dandani oleh Xhaqella. Benar adanya jika Xavier mengatakan jika Sean seperti anak kucing yang telah kehilangan induknya. “ Ayah terlihat sangat lucu ha..ha..ha…” ucap Xavier sambil tertawa senang saat melihat wajah ayahnya yang sudah penuh dengan coretan pensil warna milik Xhaqella. “ Ayah boleh pinjam ponselnya” ucap Xavier sambil mengedipkan matanya seperti yang dilakukan oleh adiknya saat meminta sesuatu. “ Aish! Anak ini, bagaimana bisa aku menolak jika sudah bersikap imut seperti ini” gumam Sean sambil merogoh kantong bajunya dan men
Setelah makan siang, Sean memilih berada di taman belakang rumah El, tempat yang sangat nyaman untuk menghilangkan stress, dari kemarin berada di tempat ini membuat Sean merasakan kedamaian. Dia tidak tertekan lagi dengan semua banyak hal, meskipun di tempat ini sangat bising terkadang mendengar pertengkaraan antara Xhaqella dan juga Xavier namun hati Sean benar benar damai. “ Apakah aku lepaskan saja Hill Corporation? Aku rasanya sudah lelah jika harus berjuang lagi, aku sudah nyaman berada ditempat ini, di lingkungan ini” ucap Sean dengan lirih.Sebuah fakta tentang Marko yang memang tidak ada hubungan darah dengan keluarga, membuat Sean merasa muak dengan semua yang terjadi. Andai saja dulu ayahnya tidak mengambil dua orang itu pasti dirinya sekarang hidup bahagia bersama dengan istri dan anak anaknya. Tidak ada lagi kekacauan yang terjadi seperti sekarang ini. “ El terima kasih tadi sudah bantu memulihkan rekaman CCTV yang terhapus, karena Joe mengatakan tidak menemukan rekaman
Joe melonggarkan dasinya karena merasa seperti tercekik lehernya. Belum bertemu dengan Rizky saja Joe sudah merasakan emosi yang sangat besar apalagi dia berhadapan langsung dengan Rizky. “ Apa yang harus aku lakukan pada anak itu? Pukul sampai bonyok? Atau tembak hingga mati?” gumam Joe. “ Tapi kira kira jika adu pukul denganku, aku yang bonyok atau dia? Dia anak buahku yang tugasnya menjaga bos pasti dia lebih kuat dibandingkan aku. Jadi aku harus menghukum dia dengan elegan” ucap Joe. Sambil menunggu Rizky, Joe memikirkan cara apa yang tepat untuk menghukum orang seperti Rizky. Joe selalu percaya padanya karena dia orang yang Joe ambil, tapi dia tidak menyangka kalau Rizky akan mengkhianatinya. Joe masih ingat saat pertama kalinya bertemu dengan Rizky. Flashback....Joe menghentikan mobilnya di pinggir jalan karena dia terlihat kebingungan. Habis dari luar kota tapi Joe malah nyasar ke tempat yang sangat terpencil seperti ini. “ Sial! Kenapa aku malah terdampar di tempat sepe
Siang itu juga Akun resmi Hill Corporation mengumumkan Lauren sebagai direktur keuangan, menggantikan Yunita yang dipecat secara tidak hormat. Ya, Joe yang memposting pengumuman itu, tapi atas intruksi dari Sean. Joe sendiri tidak tahu kenapa Sean memilih jalan ini alih alih menyeret Yunita ke penjara. Dan dengan postingan di akun resmi Hill Corporation membuat semua orang langsung membicarakan Yunita dengan negative. Banyak orang yang langsung menyerbu akun milik Yunita. [ Jika dia dipecat dengan tidak hormat pasti yang dilakukan oleh Yunita sudah keterlaluan] [ Dia direktur keuangan, pasti dia melakukan korupsi yang sangat besar makanya dia dibuang dengan sangat tidak hormat] [ Tuan Sean sangat murah hati, karena tidak menyeretnya ke penjara] Banyak komentar yang langsung menyerbu di akun milik perusahaan maupun akun milik Yunita yang masih belum menutup kolom komentarnya. Dan Yunita yang tidak tahu menahu dia langsung menjadi pusat perhatian semua orang saat dia berada di p
Sean memberitahukan pada Daren mengenai anak buahnya Rizky, Joe mengirimkan pesan pada Sean dan juga termasuk apa yang Joe perintahkan pada Rizky. “ Lagi pula kenapa pula Joe bikin masalah sih, meskipun dia jahat pada kita, tidak seharusnya dia melakukan hal seperti itu sama saja dia membunuh anak buahnya” gumam Daren sambil menghubungi anak buahnya, suapaya bisa menolong Rizky. “ Memangnya siapa yang membunuh anak buah kamu, Sean” ucap El saat mendengar percakapan Daren dan Sean. Beruntungnya anak anak sedang iatirahat di kamar mereka.“ Joe, dia meminta Rizky untuk mengantar mobil aku yang dia rusak remnya. Sepertinya Joe kesal karena Rizky adalah anak buah yang paling jujur selama ini. Tapi ternyata dia dimanfaatkan Allen. Ibu Rizky sedang di sembunyikan olehnya, dan Allen juga menyadap ponsel Rizky serta di berikan pelacak. Makanya Rizky tidak berani berkutik” ucap Sean menjelaskan. “ Bagaimana Joe melakukan hal itu, mending pakai cara Yang lain saja jika ingin menghukum dia” u
Di sebuah gedung yang sudah tidak terawat, terlihat seorang wanita tua yang sedang diikat di sebuah kursi. Sementara di depannya duduk Seorang laki laki sedang menghisap cerutunya, sambil menikmati kopi hitam. Apakah orang itu manusia atau binatang? Beraninya dia mengikat wanita yang sudah renta dan lemah itu. Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh wanita yang lemah ini, sehingga dia diikat seperti hewan mau disembelih. “ Tuan, saya mohon lepaskan anak saya, jangan buat anak saya menjadi jahat. Saya jamin anak saya tidak akan berani membuka mulutnya dan saya juga jamin! Setelah Tuan melepaskan Rizky, saya janji akan pergi dari kota ini dan tidak akan pernah kembali. Selamanya saya tidak akan pernah membuka fakta yang telah kita tahu” ucap Seorang paruh baya memohon. Dia adalah Rumi, ibu dari Rizky yang telah disekap oleh anak buah Allen, dan kini ibu paruh baya itu ingin menyelamatkan ananya, setidaknya dia bisa membawa anaknya pergi dari kota ini. Dia tidak mau melihat anaknya jaha
Daren menghentikan mobilnya tidak jauh dari gedung yang tidak terawat itu. Dia melihat ke kanan dan ke kiri untuk memastikan apakah benar tempat yang dimaksud oleh ponakannya. Tapi memang tidak ada yang salah sih, karena biasanya para penculik tidak akan membawa tawanan ke tempat yang bagus. “ Apakah di tempat gedung yang kotor itu paman” ucap Xaquil sambil melihat sekitar dan juga melihat iPad untuk mencocokan apakah betul titik lokasinya. “ Jika sesuai dengan titik yang kamu berikan pada paman, benar jika gedung itu tempat mereka menyekap tawanan” ucap Daren sambil mengambil masker. “ Tempatnya sangat kotor dan jelek, kasian sekali ibu paman Rizky ditaruh di tempat seperti ini. Pasti dia seumuran Oma, dan juga dia akan sangat ketakutan. Bagaimana bisa mereka membawa seorang wanita tua ke sini? Apakah mereka tidak kasihan sama sekali” ucap Xaquil sambil menatap bangunan itu dengan tatapan yang sedih. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan wanita yang seumuran dengan Omanya