Share

Tamu Istimewa

Jarum jam menunjuk angka sembilan malam, saat Deny memberi kabar kalau mereka akan kedatangan tamu agung.

"Dek, besok Nenek ke sini. Sekarang lagi di jalan. Ini tadi barusan nelpon bapak."

Dina menghentikan kegiatannya melipat pakaian. Nenek yang dimaksud adalah orang tua Deny, ibu mertua Dina. Menghela nafas panjang, menghembuskannya kemudian.

'Sepertinya harus begadang buat bereskan semua ini.' Dina berdialog sendiri.

"Iya, Mas. Semoga perjalanan ibu lancar, selamat sampai di sini," sahut Dina yang kemudian menyapu pandang ke seluruh ruangan.

Mainan berserakan dari ujung pintu masuk hingga pintu dapur. Keranjang baju kotor penuh. Cucian piring menumpuk. Sisa jajanan tadi sore berserakan di dapur. Sungguh, ini seperti kapal pecah. Belum lagi kompor yang entah kapan terakhir dilap.

Dina memandangi anaknya yang sudah terlelap. Sang suami juga beranjak tidur, pasti lelah sudah bekerja seharian. Ia juga mengantuk karena hari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status