Share

Chapter 48

“Sofia…!” Suara Derald terdengar dari belakang sana, dia melambaikan tangan. Aku berlari kecil menuju tempatnya berada. Sementara Derald sudah duduk disana dengan buzzer dan juga beberapa lembar kertas buram.

               “Syukurlah kita berada di belakang.” Bisiknya tiba tiba ketika aku sampai.

               “Kenapa?”

               Derald menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya yang tersenyum, lalau menunjuk ke depan. Ketika aku melihat kearah mana dia menunjuk, ada beberapa pasang tim yang mulai tertawa aneh, beberapa terlihat mengeluarkan sesuatu benda berbentuk kotak berwarna hitam yang kusadari sebagai kalkulator, sisanya ada yang memegang kertas lain selain kertas buram di tangannya.

 &nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status