Share

S2| 20. Hati yang Terbagi

“Sayang, kenapa kau belum tidur? Ingat kata dokter, kau harus banyak istirahat.”

Mendengar suara lembut itu, Amber pun menoleh ke arah pintu. Sang ibu ternyata sedang berjalan menghampirinya. 

“Ini masih terlalu cepat untuk tidur, Ma,” balas perempuan pucat itu dengan tampang datar. Ia tidak bisa memalsukan senyum. Hatinya sudah terlalu kacau. 

“Kalau begitu, kau pasti senang mendapat panggilan ini. Lihatlah, teman-temanmu ingin menyapa.”

Nyonya Lim menunjukkan layar ponselnya ke hadapan sang putri. Sedetik kemudian, tiga orang wanita kompak melambaikan tangan. Semuanya tersenyum walau mata mereka memancarkan iba.

“Hai, Amber ....”  

Bukannya menjawab, Amber malah tertegun. Wajah-wajah itu telah membangkitkan kenangan. Terakhir mereka bertemu adalah di hari pernikahannya, hari di mana Adam masih bersamanya, hari ketika kebahagiaan mereka masih sempurna. Perlahan-lahan, air mata mulai tergenang di batas pelupuknya.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status