Share

S2| 21. Tak Bermaksud Mengkhianati

Mendengar suara serak itu, mata Sebastian pun melebar. Sembari menegakkan punggung dari sandaran kursi, ia mendesah tak percaya, “Amber?”

Sang wanita tidak menjawab. Ia terlalu sibuk mengendalikan jeda napasnya yang terlalu rapat. Sebastian menjadi semakin yakin bahwa itu memang dirinya.

“Hei, bagaimana keadaanmu? Apakah sudah merasa lebih baik?” tanya sang pria tanpa basa-basi. Ia sudah menahan kekhawatiran selama berjam-jam. 

Alih-alih menjawab, Amber malah membunyikan tangis. Tangannya kini mencengkeram dadanya yang sesak. “Tidak, Bas. Perasaanku malah semakin buruk.”

“Kenapa?” selidik Sebastian lirih. “Haruskah aku terbang ke sana sekarang? Mungkin saja, aku bisa membuat perasaanmu menjadi lebih baik.”

Amber menggeleng walau gerakannya tidak terlihat. “Jangan. Kau baru saja pulang. Aku tidak mau kau menyia-nyiakan waktu untuk kembali ke sini.”

“Lalu bagaimana? Apa yang bisa kulakukan untuk mengurangi kesedihanmu?” tanya Sebast

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status