Share

S2| 42. Obrolan Sinis

"Kenapa kau baru menjawab teleponku sekarang? Kau tahu segusar apa aku memikirkanmu? Kudengar kau mengalami luka yang cukup serius. Tolong katakan kalau itu tidak benar," cerocos Ed sambil berkacak pinggang. Wajahnya kusut dan matanya layu. Sama sekali tidak ada kecurigaan yang menghalangi bicaranya.

"Ruby? Kenapa kau diam saja?"

Adam tersenyum sinis mendengar sang kakak. Ia tidak bisa membedakan ketulusan itu asli atau palsu. Yang jelas, suara itu mengelupas luka lama. Butuh kekuatan lebih untuknya mampu berbicara. 

"Kau tahu? Aku sudah mengajukan perceraian. Aku menyesal telah mengesampingkan dirimu. Celine ternyata bukanlah perempuan yang tepat untukku. Dia itu iblis. Aku bodoh telah membelanya selama ini." 

Beberapa detik berlalu, Adam tetap bungkam. Ia masih menunggu momen yang tepat untuk menunjukkan keberadaan.

"Hei, berhentilah memancing kekhawatiranku! Aku tahu, media lokal di sana pasti melebih-lebihkan. Celine menyewa oran

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status